Berita Malang Hari Ini
Cabai Rawit Picu Inflasi Kota Malang pada November 2023 Capai 0,40 Persen
Kenaikan harga cabai rawit memicu inflansi Kota Malang pada November 2023 hingga mencapai 0,40 persen
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, MALANG-Inflansi Kota Malang pada November 2023 mencapai 0,40 persen. Salah satu pemicunya kenaikkan harga cabai rawit yang cukup banyak. Hal ini karena pengaruh cuaca saat ini. Setidaknya ada empat catatan penting statistik harga selama November 2023. Yaitu kenaikkan harga cabai rawit, gula pasir, emas perhiasan dan turunnya harga BBM non subsidi yang menjadi penghambat inflasi.
"Cabai rawit jadi penyumbang inflasi karena kenaikkannya mencapai 81 persen lebih dengan andil inflasi 0,18 persen," jelas Umar Sjaifudin MSi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jumat (1/12/2023). Selain itu, harga gula pasir mengalami kenaikkan dan masuk dalam 10 komoditas penyumbang inflasi di seluruh daerah IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jawa Timur.
Padahal penetapan Harga Acuan Pembelian (HAP) gula dari Rp 11.500- Rp 12.500 per kg. Sekarang harga gula pasir di pasar sudah di atas harga itu. Penyebabnya adalah fenomena el nino sehingga turunnya tingkat produksi dan menurunkan kualitas rendemen gula tebu. Juga adanya pengaruh meningkatnya harga gula mentah di pasar internasional.
Sedang kenaikkan emas perhiasan juga masuk 10 besar inflansi di tujuh kota IHK di Jawa Timur.
Naiknya harga emas dunia karena tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) dan melemahkan dolar AS. Sedang harga BBM non subsidi pada 1 November 2023 mengalami penurunan sekitar antara Rp 150 sampai Rp 1100 per liter.
Yaitu Pertamax Turbo semula Rp 16.600 menjadi Rp 15.500 per liter. Sedang Pertamax Rp 14.000 menjadi Rp 13.400 per liter, Pertamax Green Rp 16.000 menjadi Rp 15.000 per liter. Sedang Pertamax Dex Rp 17.900 menjadi Rp 16.900 per liter. Dan Dexlite Rp 17.900 menjadi Rp 17.750 per liter. Penurunan di energi ini menjadi penyumbang deflasi di Kota Malang.
Dikatakan Umar, delapan kota IHK mengalami inflasi semua. Tertinggi di Kabupaten Sumenep mencapai 0,87 persen. Sedang inflasi terendah di Kota Surabaya mencapai 0,26 persen. "Namun inflasi Kota Malang ini lebih tinggi inflasi Jawa Timur yang mencapai 0,31 persen dan inflasi nasional sebesar 0,38 persen.
Jika dicermati dari data November 2020 sampai November 2023, pada November selalu terjadi inflasi selama kurun waktu empat tahun. Penyebabnya beragam di tiap tahunnya. Misalkan pada November 2020 karena kenaikkan komoditas antara lain daging ayam ras dan cabai rawit.
Sedang harga beras mengalami penurunan atau jadi menyumbang deflasi pada November 2023 sebesar 0,12 persen. Sedang pergerakan harga beras sebagai penyumbanh inflansi tercatat sejak September 2022 sampai Oktober 2023. Beberapa komoditas yang turun termasuk daging ayam ras, buah naga, sabun deterjen, anggur, bawang putih, kentang dan alpukat. Sylvianita Widyawati
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.