Berita Malang Hari Ini

5 Desa Wisata di Kabupaten Malang Dipersiapkan Ikuti Ajang Lomba ADWI 2024

urang lebih sebanyak 5 desa dari 83 desa wisata di Kabupaten Malang dipersiapkan untuk mengikuti ajang perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM/M Erwin
Ledok Ombo Camping Ground di Desa/Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kurang lebih sebanyak 5 desa dari 83 desa wisata di Kabupaten Malang dipersiapkan untuk mengikuti ajang perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto mengatakan, lima desa wisata tersebut di antaranya Desa Wisata Poncokusumo, Desa Wisata Bangelan Kecamatan Wonosari, Desa Wisata Madiredo Kecamatan Pujon, Desa Wisata di wilayah Pantai Sidoasri Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Desa Wisata Toyomarto Kecamatan Singosari.

"Kelima desa wisata itu kelompok sadar wisatanya (Pokdarwis) sudah ready, kita tinggal push untuk masuk Jadesta (Platform milik kemenparekraf)," ujar Purwoto.

Dikatakan Purwoto, untuk mengikuti ADWI ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap desa wisata.

Pertama, desa wisata yang diikutkan ke ADWI harus mendapat Surat Keputusan (SK) Bupati. Kemudian, setia desa wisata harus masuk ke Jejaring Desa Wisata (Jadesta).

"Mereka harus bisa mengupload ke Jadesta. Harus masuk di situ dulu. Jika sudah masuk otomatis jadi binaan kemenparekraf dan provinsi," katanya.

Lalu, indikator penilaian dari desa wisata untuk mengikuti ADWI adalah

Mulai dari terpenuhinya CHSE Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan), meningkatkan potensi yang ada di desa wisata. Kemudian yang tak kalah penting ialah homestay atau penginapan.

"Ketika sudah ada homestay itu didokumentasikan dimasukkan ke jadesta itu. Prosesnya kayak gitu, kita persiapkan dari awal untuk memenuhi semua kriteria persyaratan yang ada di sana," bebernya.

Sebagai Disparbus, Purwoto menambahkan bahwa tugas dari dinas adalah melakukan pendampingan.

"Selama satau tahun kita persiapkan itu," sambungnya.

Mantan Camat Wajak itu menambahkan, perlombaan desa wisata bukan hanya untuk mengukur tingkat prestasi saja. 


Melainkan bagaimana dampak ke depannya setelah desa wisata mengikuti ajang perlombaan. Termasuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

"PR kita adalah bagaimana kunjungan ke desa wisata itu bisa meningkat. Karena tempat wisata sebagus apa pun, sehebat apa pun ketika kunjungan gak ada ya percuma," tukasnya.(isn)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved