Berita Malang Hari Ini

Dibangun dengan Dana Rp 4,2 Miliar, Parkir Vertikal Stadion Gajayana Kota Malang Sudah Beroperasi

Dibangun dengan Dana Rp 4,2 Miliar, Parkir Vertikal Stadion Gajayana Kota Malang Sudah Beroperasi

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Bangunan parkiran vertikal di sekitar Stadion Gajayana, ketika masih dalam tahap penyelesaian, beberapa waktu yang lalu. Kini, parkiran vertikal tersebut telah bisa digunakan oleh pengguna kendaraan. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Parkir vertikal senilai Rp 4,2 miliar yang dibangun di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, kini telah rampung dibangun.

Dinas Perhubungan Kota Malang telah memulai operasional parkiran vertikal tersebut sejak Jumat (12/1/2024). Parkiran di kawasan itu menggunakan sistem e-parking.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan kapasitas parkiran vertikal itu bisa mencapai 1.000 kendaraan roda dua.

Dalam sehari, potensinya bisa di atas Rp 2 juta dari roda dua. Jika ditambahkan dengan roda empat, potensi pendapatan bisa mendekati Rp 10 juta.

Widjaja mengatakan, Dishub Kota Malang menjalankan komitmen agar layanan parkir lebih baik. Pembangunan parkiran vertikal adalah salah satu upaya yang dijalankan untuk menuju pelayanan lebih baik.

Dinas Perhubungan juga tengah mempertimbangkan untuk menertibkan parkir di sepanjang Jalan Tenes.

"Parkiran di jalan tenes juga secara bertahap akan diatur karena ini menyangkut mata pencaharian. Jangan sampai kebijakan menimbulkan masalah baru tapi layanan parkir harus lebih baik," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (13/1/2024).

Setelah selesai membangun parkir vetikal di kawasan Stadion Gajayan, Dishub berencana membangun bentuk serupa di bekas lahan kantor Dinas Lingkungan Hidup di Jl Majapahit.

Sudah ada alokasi anggaran Rp 3 miliar dan direncanakan pembangunan dimulai pada Februari 2024.

"Saya targetkan Februari mendatang sudah dimulai pengerjaannya. Anggaran sudah kami siapkan," ujar Widjaja.

Selama ini, pelayanan e-parking dinilai Dishub telah berhasil menekan kebocoran. Pasalnya, sistem yang dikerjakan bisa dikontrol sehingga pemasukan pun juga terpantau dengan baik.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Parkir Dishub Kota Malang Mustaqim Jaya menyampaikan, ada dua jenis retribusi parkir. Pertama yakni parkir tepi jalan umum dan kedua parkir khusus. Target tepi jalan Rp 7,7 miliar dan parkir khusus itu Rp 4,4 miliar.

Sebagai informasi, parkir tepi jalan itu seperti titik-titik yang berada di tempat umum. Di antaranya Koridor Kajoetangan, Alun-Alun dan Pasar Besar. Sedangkan parkir khusus, contohnya seperti di minimarket dan e-parking. 

"Realisasi parkir tepi jalan di 84 persen, kalau yang khusus lebih bagus. Di 97 persen," jelas Taqim.

Dia menerangkan, seharusnya realisasi parkir bisa lebih tinggi. Namun, karena e-parking di Stadion Gajayana pada akhir tahun sedang direnovasi. Ini membuat retribusi kurang maksimal. Diketahui, titik tersebut merupakan pendulang tertinggi retribusi parkir di Kota Malang.

Jika terisi penuh, parkir Stadion Gajayana bisa menyumbang retribusi Rp 10 juta per hari. Sebagai perbandingan titik e-parking di wilayah lain, Pasar Madyopuro menyumbang Rp 4 juta per hari. Kemudian, Kantor Terpadu, Gedung Kartini, RSUD dan MCC, retribusi yang masuk sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per hari. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved