Berita Malang Hari Ini
Drowsiness Detection, Alat Deteksi Kantuk Buatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Drowsiness Detection, Alat Deteksi Kantuk Buatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Faza Ega Agista dan timnya dari prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan alat deteksi kantuk.
Namanya Drowsiness Detection, memiliki sensor untuk mendeteksi gerak wajah pengguna saat merasa mengantuk. Namun alat ini masih bersifat prototipe.
"Untuk saat ini, produk kami masih berupa kamera eksternal yang dipasangkan dengan program di komputer. Untuk programnya sendiri kami menggunakan pemograman python,” papar Faza kepada SURYAMALANG.COM, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, alat ini dapat mengantisipasi pengendara saat kelelahan. Sebab alatnya memiliki face recognition. Dimana sensor tersebut akan mendeteksi gerakan pengendara apabila mengantuk.
Dari data, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia 2023 mencapai 116 ribu kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, angka kecelakaan cenderung naik sebesar 6,8 persen.
Tertinggi kecelakaan dialami oleh pengendara motor dan mobil pribadi. Hal ini terjadi karena kelalaian pengendara, kelelahan dan rasa kantuk. Menurut Faza, timnya membuat program secara mandiri dengan bekal tutorial dari internet. Program tersebut berisi database kondisi wajah yang mengantuk.
"Apabila pengendara menutup mata lima sampai sepuluh detik, maka secara otomatis sensor akan mendeteksi dan mengolah data kemudian merubahnya menjadi suara alarm," kata dia.
Timnya juga menambahkan sensor detak jantung yang ditautkan pada gelang.
“Namun, untuk sekarang sensor detak jantung sendiri masih trial and error saja. Karena melihat masih banyak yang perlu dibenahi dan kami kembangkan dari alat ini,” tambahnya.
Target utama dari alat ini nantinya adalah agen travel yang memiliki jam terbang tinggi ataupun pengendara umum. Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi kecelakaan akibat kelelahan di perjalanan.
Apalagi, bagi sopir travel yang menempuh perjalanan panjang pasti mudah merasa kelelahan. Menurut Faza, timnya akan menyempurnakan prototipe yang ia buat agar dapat segera diterapkan bagi masyarakat umum.
Seperti pemasangan kamera dan program pada kendaraan sehingga tidak memerlukan program melalui laptop. Selain itu, ia juga akan menyempurnakan sensor detak jantung dan menambahkan fitur pengereman otomatis jika pengendara terdeteksi mengantuk.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.