Berita Malang Hari Ini
Pemkot Malang Dampingi Calon Pengantin untuk Cegah Stunting
Pemkot Malang terus mengupayakan angka stunting turun. Laporan terbaru mengenai angka stunting di Kota Malang menunjukan telah terjadi penurunan
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang terus mengupayakan angka stunting turun. Laporan terbaru mengenai angka stunting di Kota Malang menunjukan telah terjadi penurunan jumlah.
Meski mengalami penurunan, pemerintah tetap menggeber program agar tujun nol stunting tercapai secepatnya.
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kota Malang turun dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 18 persen menjadi 17,3 persen.
Sementara itu, berdasarkan hasil bulan timbang pada Bulan Februari 2024 yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan prevelansi stunting di Kota Malang sebesar 8,38 persen.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan demi mencapai target penurunan stunting, pihakya juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 227.667.411.371,00 pada 2024. Angka itu meningkat Rp 18,08 miliar dibandingkan pada 2023 lalu.
Wahyu Hidayat telah mempertemukan semua unsur perangkat yang berkepentingan menyukseskan program penurunan stunting.
Pada pertemuan terakhir di Ijen Suites & Convention pada 15 Mei 2024, Wahyu menekankan agar target nol stunting bisa tercapai.
Ia menyebut dibutuhkan langkah kolaboratif dari semua pihak dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
Permasalahan stunting bukan urusan urusan kelompok atau perangkat daerah tertentu, namun menjadi tanggung jawab bersama, baik secara institusional dan personal.
Bahkan ia meminta ada bimbingan perkawinan yang terintegrasi, pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin dan pendampingan bagi calon pengantin minimal tiga bulan sebelum menikah.
Persiapan kesehatan bagi calon ibu juga menjadi perhatian dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil.
"Selain itu juga di bulan peningkatan cakupan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan, pendampingan bagi keluarga risiko stunting, hingga penguatan kolaborasi dengan masyarakat dan dunia usaha," ujarnya.
Disampaikannya pula bahwa Pemkot Malang terus mendorong kecamatan dan kelurahan untuk melahirkan inovasi guna penurunan angka stunting.
Dengan kolaborasi antara kecamatan dan kelurahan dengan puskesmas setempat serta komunitas juga institusi telah lahir berbagai inovasi dan strategi di beberapa kelurahan dengan satu tujuan yang sama yakni menurunkan stunting.
“Alhamdulillaah angka sudah turun, meskipun angkanya masih di bawah dari target kita. Melalui Rembuk Stunting, kami evaluasi mana-mana yang harus dioptimalkan agar target bisa tercapai," sambungnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.