Berita Malang Hari Ini
Persamaan di Balik Persaingan Gunawan dan Sanusi Berebut Restu Megawati dalam Pilbup Malang
Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha.
Penulis: Purwanto | Editor: Yuli A
Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Malang mulai bergeliat.
Tidak terkecuali dua kader PDI Perjuangan, Gunawan Wibisono HS dan M Sanusi yang sedang harap-harap cemas menunggu restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024.
Meskipun Sanusi sedikit lebih diuntungkan dengan statusnya sebagai petahana atau Bupati Malang, tetapi Gunawan tidak hanya sekadar duduk manis menanti keputusan partai.
Sebagai seorang politisi, persaingan antar kader sesama partai adalah hal biasa.
Persaingan itu merupakan wujud dari demokrasi sesungguhnya.
Beda di gelanggang, beda di keseharian.
Gunawan dan Sanusi boleh saja sekarang bersaing berebut rekomendasi untuk maju di Pilkada Kabupaten Malang, namun keduanya tetaplah sahabat yang sama-sama menyimpan kenangan masa lalu dan tak boleh begitu saja dilupakan.
Sejak remaja, keduanya sudah menjalin tali pertemanan.
Sama-sama berasal dari Kecamatan Gondanglegi, keduanya juga memilih menapaki karir yang hampir sama.
Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha.
Kedua kolega ini sama-sama berhasil di bidangnya masing-masing.
Jika kita pergi ke Gondanglegi dan bertanya dimana kediaman kedua orang tersebut, tidak mungkin tidak ada yang mengetahui.
Keberhasilan keduanya di bidang usaha masing-masing, tidak dipungkiri menjadi salah satu faktor mereka pada akhirnya masuk politik.
Faktor lainnya, Sanusi dan Gunawan sudah cukup populer di masyarakat. Kala Sanusi memutuskan menjadi seorang politisi, partai mana yang tidak tergiur untuk merekrutnya sebagai kader, dengan modal kepopuleran.
Sanusi memang memulai lebih awal dibandingkan Gunawan.
Pria kelahiran 20 Mei 1960 itu mengawali karir politiknya sebagai kader PKB sejak tahun 1999.
Sedangkan Gunawan, baru memantapkan diri untuk berpolitik setelahnya.
Pada tahun 2004 hingga 2014, Sanusi tercatat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Setelah itu, karir politik Sanusi mulai merangkak naik.
Pada periode 2014 sampai 2018, Sanusi duduk di kursi Wakil Bupati Malang.
Keberuntungan memihak Sanusi pada 2018, ketika Bupati Malang saat itu, Rendra Kresna terjerat kasus korupsi.
Sanusi kemudian naik jabatan sebagai Plt Bupati menggantikan posisi Rendra.
Dengan statusnya sebagai petahana, Sanusi cukup percaya diri maju dalam kontestasi politik daerah Kabupaten Malang 2020.
Kejutan diciptakan Sanusi. Ia yang selama ini kenal sebagai kader PKB tulen, membelot, maju sebagai calon Bupati Malang dan bergabung dengan PDI Perjuangan.
Bergabungnya Sanusi ke PDI Perjuangan, diikuti kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020.
Sanusi yang berpasangan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, sukses menumbangkan dua pasangan calon lainnya.
Beda Sanusi, beda Gunawan.
Gunawan dapat merasakan duduk nyaman di kursi legislatif tingkat Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2014. Sebelum Sanusi bergabung di PDI Perjuangan, Gunawan sudah mendahului.
Kini, menjelang pesta demokrasi di Kabupaten Malang, kedua sosok yang dikenal agamis ini mendaftarkan diri sebagai kandidat bakal calon Bupati dari PDI Perjuangan.
Gunawan terlebih dahulu mengambil formulir di DPC PDI Perjuangan pada Rabu (1/5/2024), melalui relawan Poros Perjuangan.
Sedangkan Sanusi, melalui para relawannya, mengambil formulir pada Minggu (5/5/2024).
Meskipun berbeda hari saat pengambilan formulir pendaftaran, keduanya sama-sama mengembalikan pada Rabu (8/5/2024), hanya waktu saja yang membedakan.
Kesamaan lain yang muncul pada saat pengembalian formulir itu, baik Sanusi ataupun Gunawan, membawa pasukan kesenian bantengan atau mberot.
Pasca melakukan pendaftaran, Gunawan sendiri mulai bergerak mengetuk hati masyarakat Kabupaten Malang.
Sejumlah baliho besar bergambar dirinya terpampang di berbagai sudut jalanan di Kabupaten Malang.
Pada gambar itu juga terlihat jargon yang menarik perhatian, 'Siap Tandang, Abah Gun Untuk Kabupaten Malang'.
Belakangan, setelah baliho Gunawan bertebaran, Sanusi juga tidak mau kalah.
Sejumlah baliho bergambar Sanusi terpasang di sudut jalanan, bahkan beberapa diantaranya menempel di sebelah baliho Gunawan.
Ada yang menafsirkan bahwa ikatan pertemanan keduanya direfleksikan melalui pemasangan baliho yang berdempetan itu.
Selayaknya pertemanan mereka yang tak terpisahkan.
Namun, ada pandangan lain yang menegaskan bahwa Sanusi enggan diganggu dalam pencalonannya kali ini di Pilkada Kabupaten Malang.
Dari baliho Sanusi, ada narasi yang menarik, yang seakan mengindikasikan bahwa dirinya tidak cukup percaya diri untuk maju lagi lewat PDI Perjuangan.
'Apapun Partainya Tetap Abah Sanusi Bupatinya', bunyi narasi di baliho Sanusi.
Lalu, jika baliho Gunawan tegas didominasi warna merah khas PDI Perjuangan, baliho Sanusi justru tidak menampakkan itu.
Padahal, keduanya sama-sama kader partai berlambang banteng moncong putih.
Menarik untuk di nanti, bagaimana nasib pertemanan Sanusi dan Gunawan ketika salah satu diantara mereka telah mendapat penugasan untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang mendatang.
Apakah tetap berlanjut sebagai kolega yang saling dukung, atau berakhir sampai di sini saja?
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.