Siswa SMP Tewas Dikeroyok di Kota Batu
Pj Wali Kota Batu Ambil Tanggung Jawab Terkait Insiden Kematian Pelajar Karena Dikeroyok
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menanggung dan menerima tanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan Kota Layak Anak atas meninggalnya pelajar
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menanggung dan menerima tanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan Kota Layak Anak atas meninggalnya pelajar SMPN 2 Kota Batu berinisial RK, berusia 14 tahun.
Aries Agung Paewai terbuka atas ekspresi masyarakat menilai peristiwa pengeroyokan berujung kematian terhadap anak di Kota Batu.
"Kalau kami disalahkan oleh masyarakat tentang bagaimana peran pemerintah, ya kami terima sebagai seorang pemerintah yang tentunya bertanggung jawab."
"Dalam hal ini ada proses hukum, saya salut dengan Polres Batu begitu kejadian mendampingi di RS dan rumah duka."
"Saya berharap kasus ini berjalan tuntas agar masyarakat tahu betul," ujar Aries saat berada di Polres Batu, Sabtu (1/6/2024).
Baca juga: Motif Kematian Pelajar SMPN 2 Kota Batu Imbas Pelaku Tersinggung Disuruh Cetak Lembar Tugas
Dalam Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Kota Layan Anak di Kota Batu, dijelaskan hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin dilindungi, dihormati, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Pada pasal 3, dijelaskan anak memiliki hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan.
Meskipun peristiwa ini mengakibatkan hilangnya nyawa seorang anak, Aries dengan percaya diri mengatakan Kota Batu masih layak menyandang kategori Kota Layak Anak.
"Menurut kami masih layak, artinya satu dua kejadian ini menjadi instropeksi tapi bukan berarti Kota Batu tidak layak anak," ujarnya.
Peristiwa yang menimpa RK dikatakan Aries sangat disayangkan. Peristiwa tersebut menjadi pukulan berat bagi pemerintah.
Aries Agung Paewai berjanji akan mengevaluasi lembaga pendidikan dan keluarga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Namanya kehidupan tidak terlepas dari permasalahan, tidak hanya di lingkungan anak atau pendidikan."
"Tidak ada pemerintah yang mau menghadapi satu masalah tanpa penyelesaian. Apa yang terjadi pada anak kita adalah pukulan yang berat buat kami sebagai pemerintah."
"Tentunya kami akan terus evaluasi, baik lingkungan sekolah atau keluarga. Namun ini bukan hanya beban pemerintah di lingkungan pendidikan," katanya.
Aries menegaskan peran lingkungan dan orangtua juga sangat besar terhadap tumbuh kembangnya anak. Ia meminta peran orangtua bisa membantu pemerintah dalam menjaga dan mendampingi anak.
Oskar Syamsuddin
Aries Agung Paewai
Polres Batu
SMPN 2 Kota Batu
Kota Batu
pengeroyokan
SURYAMALANG.COM
Akhir Kisah Kasus Pengeroyokan Siswa SMPN 2 Kota Batu Hingga Tewas, Ini Hukuman Inkrah Bagi 5 Pelaku |
![]() |
---|
Menguak Putusan Hukuman Tersangka Pengeroyokan Siswa SMPN 2 Batu, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa |
![]() |
---|
Vonis 5 Tersangka Kasus Pengeroyokan Maut Siswa SMPN 2 Kota Batu Tetutup, Putusan Sejak 5 Juli 2024 |
![]() |
---|
Ancaman Hukuman Para Pelaku Pengeroyokan Siswa SMPN 2 Kota Batu Hanya 7,5 Tahun, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Penyebab Hanya 1 Tersangka Pengeroyokan Siswa SMPN 2 Batu yang Ditahan, Nasib 4 Pelaku Lain Terjawab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.