Dugaan Penyebab Jembatan Brawijaya Kota Kediri Terbakar Viral, PUPR Singgung Ketahanan Bahan

SURYAMALANG.COM, - Penyebab Jembatan Brawijaya Kota Kediri terbakar yang viral di media sosial menjadi pertanyaan masyarakat. 

Bahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri masih belum bisa memastikan pemicu kejadian tersebut. 

Meski demikian, PUPR sempat membahas ketahanan bahan pada ornamen Jembatan Brawijaya Kota Kediri yang terbakar. 

Melansir video yang diunggah akun Instagram @infokediriraya, Senin (10/6/2024), tampak kepulan asap membumbung tinggi dari atas jembatan. 

Di bagian tengah jembatan, terlihat kobaran api besar menyala dari bawah hingga ke atas. 

Sedangkan warga tampak menonton jembatan itu terbakar dari kejauhan sambil bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi. 

Baca juga: Permintaan Maaf Briptu FN Menyesal Bakar Suami di Mojokerto, Tangan Diborgol Korban Tak Berkutik

Setelah ditelusuri, ternyata bagian yang terbakar adalah ornamen jembatan di sisi barat sebelah utara. 

Api dengan cepat membakar ornamen yang terbuat dari bahan plastik itu pada Senin (10/6/2024).

Kendati demikian, kebakaran yang menghanguskan bangunan ornamen ini berlangsung singkat hanya sekitar 15 menit.

Api padam setelah bagian semua ornamen hangus terbakar.

Baca juga: Ulah Turis India Bikin Driver Emosi Viral, Ingin Foto Tapi Gak Mau Antre Berulah Kaki Naik Meja

Sejauh ini masih belum diketahui penyebab api yang membakar habis ornamen dari bahan fiberglass tersebut.

Ada dugaan kebakaran diakibatkan hubungan pendek atau korsleting listrik.

Adapun lokasi ornamen yang terbakar telah dipasang police line.

Pantauan di lokasi kejadian, tidak ada yang tersisa dari ornamen yang terbakar.

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri telah melakukan pemeriksaan di lokasi.

Menurut Sunarto, Ahli Muda Jalan dan Jembatan PUPR, ornamen gerbang Jembatan Brawijaya Kota Kediri yang hangus terbakar terbuat dari bahan aluminium composite panel (ACP).

Bahan bangunan ini terbuat dari bahan non aluminium berupa bahan poluethylene yang dilapisi lembaran aluminium di kedua sisinya.

Bahan ini biasa digunakan melapisi dinding eksterior bangunan.

"Ternyata dari bahan ACP juga masih terbakar. Dulu diantisipasi memakai bahan ACP yang tidak terbakar, namun kenyataannya masih bisa terbakar," jelas Sunarto kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Sederet Tawaran Kerja untuk Satpam Mal Plaza Indonesia, Robby Purba Menyesal Dicap Artis Norak

Berkaitan dengan penyebab kebakaran ornamen Jembatan Brawijaya sejauh ini masih belum diketahui. 

"Namun meski telah terbakar, tidak sampai merusak struktur kerangka ornamen jembatan. Karena yang terbakar hanya pelapisnya saja. "ACP ini hanya penutup pelapisan saja," jelas Sunarto.

Ornamen gerbang Jembatan Brawijaya yang terbakar memiliki ketinggian sekitar 6 meter.

Sebenarnya di bagian ornamen tidak ada aliran listrikny karena lampu -lampu yang menerangi Jembatan Brawijaya berasal dari sumber solar sel yang terpasang di tengah jembatan.

"Lampunya baru menyala saat malam hari," jelas Sunarto.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Marak di Kota Malang, Ini Ciri Pelakunya Berikut Penjelasan Lengkap dari Psikolog

Menyusul kerusakan ornamen, gerbang Jembatan Brawijaya bakal segera dibenahi serta disamakan dengan ornamen gerbang lainnya.

"Nanti akan dilakukan perbaikan," jelas Sunarto.

Petugas juga akan membersihkan sisa- sisa puing yang terbakar di bagian atas ornamen supaya tidak berjatuhan menimpa pengguna jalan di Jembatan Brawijaya.

Di lokasi petugas telah memasang police line sehingga masyarakat berhati-hati saat melintas di Jembatan Brawijaya dari arah barat.

Kebakaran ini juga sempat viral di sejumlah Grup WhatsApp dan dengan cepat menyebar hingga diunggah akun media sosial dan trending topik.