Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Derita Batin Briptu FN hingga Bakar Suami di Mojokerto Menurut Psikolog, Beban Ganda Lama Dipendam

Derita batin Briptu FN hingga bakar suami di Mojokerto menurut Psikolog, ada beban ganda hingga tekanan yang lama dipendam.

Kolase/Suryamalang
Briptu FN (kiri) bakar suami di Mojokerto kata psikolog menderita batin, beban ganda lama dipendam. 

SURYAMALANG.COM, - Penderitaan batin Briptu FN hingga tega membakar suami di Mojokerto mencoba dibaca oleh para psikolog.

Dari sisi kondisi mental, para psikolog menilai Briptu FN memiliki tekanan batin yang luar biasa serta beban ganda dalam rumah tangga. 

Selain itu, Briptu FN juga mengalami ledakan emosi yang sulit dikontrol karena sudah lama memendam semua masalah tersebut.

Menurut Suryanto, Psikolog dari Universitas Airlangga (Unair), Briptu FN mengalami penderitaan dan tertekan secara batin.

Hal inilah yang kemudian membuat FN gelap mata dan meluapkan emosinya dengan membakar sang suami.

“Saya melihat lebih kepada persoalan-persoalan yang bersifat karena letupan emosi" kata Suryanto, Selasa (11/6/2024), seperti dikutip dari tayangan video Kompas TV (grup suryamalang).

"Pelaku ini mengalami penderitaan yang lama, artinya semacam tekanan batin yang lama,” lanjut Suryanto. 

“Pada titik tertentu dia harus meluapkan sampai pada peristiwa yang dialami saat ini” kata Suryanto. 

Baca juga: Penyesalan 3 Saksi Kasus Vina Cabut BAP Ingin Jujur, Dulu Ditekan Kini Bersalah Memenjarakan Teman

Senada, dosen psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Karolin Rita juga mengatakan tindakan sadis Briptu FN dilakukan karena ada tekanan berat yang selama ini dipendam.

Terlebih, sang suami, Briptu RDW juga dikabarkan terjerat judi online.

Hal ini mengindikasikan, pelaku tidak mendapatkan support system (sistem pendukung) dalam kehidupan rumah tangga.

“Apalagi ketika ia tidak mendapatkan support system yang baik dari suami untuk menghidupi beberapa anak, sehingga tekanan yang dimiliki oleh seorang ibu ini ternyata sudah cukup tinggi,” ucap Karolin, Selasa, seperti dikutip dari Tribunnews.

Selain itu, pelaku juga memiliki beban ganda, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan mengasuh anak.

Karolin mengatakan, tindakan polwan bakar suami menjadi bentuk dari rasa putus asa pelaku yang tidak kuat lagi menanggung beban.

“Sayangnya memang dalam hal ini ia (FN) tidak lagi memiliki kontrol emosi. Kalau dilihat pencetusnya karena semua yang dipendam,” ujar Karolin. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved