Berita Surabaya Hari Ini

Pengakuan Polisi Buru Jambret Tas Mahasiswi UINSA Surabaya, Korban Tewas Tertabrak: Kami Ungkap

Pengakuan polisi buru jambret tas mahasiswi UINSA Surabaya, korban tewas tertabrak saat kejar pelaku padahal tasnya jatuh gagal digondol pelaku.

IST/Youtube SURYA|TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto terkait perkembangan kasus mahasiswi UINSA Surabaya tewas saat kejar jambret. 

Ada seorang saksi yang melihat langsung kronologi awal Maya dijambret oleh pemotor misterius saat melintas di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, pada Kamis (23/5/2024) malam. 

Saksi kunci itu seorang perempuan pekerja kantoran yang sedang menebeng layanan ojek online (ojol) untuk pulang ke rumahnya di kawasan Dupak, Bubutan, Surabaya

Milah menceritakan, sekitar pukul 23.00 WIB, saksi tersebut dibonceng ojol melintas di Jalan Arjuno, beberapa meter, menjelang Kantor Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Saksi ternyata melihat langsung Maya yang mengendarai motor seorang diri dipepet oleh pemotor misterius lain lalu dijambret dengan mengambil tas selempang yang tergantung pada bahu kiri korban. 

Ternyata, saat kemelut di antara kedua belah pihak terjadi, Maya tidak sadar kalau tas yang sempat ditarik pelaku terjatuh dan tertinggal di aspal dalam kondisi salah satu gantungan pengaitnya putus. 

Saksi lalu berinisiatif mengambil tas yang teronggok tersebut dan bermaksud untuk mengamankannya agar dapat segera diberikan kepada korban Maya. 

Di luar dugaan, ternyata Maya tancap gas tanpa menghiraukan teriakan saksi yang demikian keras dibantu lengkingan klakson motor ojol. 

Maya diduga kuat berupaya mengejar jambret yang berupaya kabur karena mengira tas selempang miliknya berhasil dikuasi para pelaku. 

"Saksi katanya teriak; mbak-mbak ini tasnya, sampai diklakson, eh Maya gak kedengeran. Saking kencangnya naik motor untuk membuntuti jambret tadi," ujar Milah saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, kawasan Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024). 

Milah menambahkan, saksi tetap berupaya mengejar Maya menuju ke arah utara di ruas jalan tersebut. 

Namun, upaya pengejaran urung dilakukan, setelah motor ojol yang dinaiki saksi tiba di persimpangan empat jalan yang menghubungkan Jalan Semarang, Jalan Kali Butuh, dan Jalan Kranggan. 

Ternyata saksi kebingungan karena kehilangan jejak dan tidak tahu jalan mana yang dilalui Maya dan lantas kembali pulang ke rumah.

"Saksi ini kehilangan jejak saat lewat di perempatan. Enggak tahu belok kanan, kiri atau lurus. Akhirnya tas dibawa pulang oleh saksi, antara jam 23.00-00.00, karena sudah malam," jelas Milah.

Tas milik Maya diketahui berbentuk persegi berbahan kulit berukuran dimensi ruang 10 cm x 5 cm. 

Di dalam tas kulit berwarna abu-abu tersebut, ada ponsel iPhone, dompet dan alat pengisi daya milik wanita yang akrab disapa Wiwik oleh keluarganya di lingkungan rumah. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved