Berita Malang Hari Ini

11 Tuntutan Mahasiswa UIN Maliki Malang, Aliansi Maliki Murka Keluhkan Sarpras dan Fakultas Baru

Ratusan mahasiswa memakai dresscode hitam itu menyampaikan berbagai keluhan, termasuk sarana prasana di kampus, khususnya di kampus III UIN Maliki

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Aksi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang dalam Aliansi Maliki Murka beraksi, Selasa (24/9/202). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Aliansi Maliki Murka, yang merupakan nama aliansi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang beraksi, Selasa (24/9/202). 

Ratusan mahasiswa memakai dresscode hitam itu menyampaikan berbagai keluhan, termasuk sarana prasana di kampus, khususnya di kampus III UIN Maliki Malang di kota Batu.

Mereka bergerak dari titik kumpul di lapangan tangga besar dan berkeliling kampus. Selanjutnya berhenti di depan rektorat UIN Malang.

Mereka ingin bertemu langsung dengan Rektor UIN Malang Prof Zainuddin namun ternyata rektor sedang dinas di Jakarta. 

Aksi mahasiswa UIN Maliki ini menyorot kondisi lembaga kampus mereka yang dinilai tak siap mengelola kehadiran mahasiswa baru (Maba) terkait Prodi baru dan fasilitas kampusnya.

Menurut mahasiswa, kampus 3 belum siap dihuni. Bahkan belum ada serah terima resmi dari pihak kontraktor ke pihak universitas.

Beberapa kendala seperti air yang sering mati, lift yang rusak, ruang kelas yang tidak memadai. Serta laboratorium penunjang pembelajaran yang hingga kini belum tersedia.

Mereka juga menuntut kejelasan Fakutas Baru.

Keluhan Sarpras di kampus 3 UIN itu dihuni Maba dari empat fakultas.  Yaitu Maba Fakultas Psikologi, Humaniora, empat prodi teknik (tapi belum ada fakultasnya) dan Fakultas Syariah .

Di kampus 3 disebut ada 1100 mahasiswa dari empat fakultas. Karena kawasan kampus baru, disana belum ada fasilitas ATM dan aksesnya jauh dari fasilitas umum. 

Kondisi ini membuat para mahasiswa semakin resah, hingga akhirnya terbentuk sebuah aliansi yang menjadi wadah bagi mereka untuk menyampaikan dan mengekspresikan keresahan mereka.

Untuk diketahui, UIN Maliki tahun ini menerima jumlah mahasiswa baru yang jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya.  

Jumlah maba UIN Malang tahun ini semakin banyak yaitu 5.194 orang.

Pihak kampus pun mulai gunakan mahad di kampus 3 , yang merupakan lokasi kampus baru di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu

Saat beraksi di depan rektorat, mereka ditemui para wakil rektor, dekan dan wakil dekan III. 

Karena rektor sedang tidak di tempat, mahasiswa minta perwakilan pimpinan UIN Malang untuk melakukan video call dengan rektor.

Ahmad Hidayatullah MPd, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN Malang menyebut rektor sedang rapat tripartit antara UIN, Bappenas dan Kemenkeu. 

Tapi rektor bersedia video call terkait 11 tuntutan mahasiswa.

Meski kurang jelas yang disampaikan, dalam video call dengan mahasiswa itu ada hal positif.

"Pak Rektor saat video call bersama dengan orang Bappenas. Beliau menyampaiakan akan memenuhi tuntutan mahasiswa dengan kesepakatan hari ini," jelas Koordinator Bidang Kajian Aliansi Maliki Murka Muhammad Rizqi Ramadhan pada wartawan.

Muhammad Rowi Bagus Wicaksono, Koordinator Elemen di Fakultas dan Prodi Aliansi Maliki Murka menyebut  tuntutan aliansi harus dituntaskan dan pihaknya akan terus mengawalnya.

"Kami menerima komitmen yang disampaikan pihak kampus dan akan kita kawal terus sesuai janji yang diberikan pada kami," kata Rowi. 

 

Berikut 11 Tuntutan mahasiswa Aliansi Maliki Murka :

1. Kejelasan terkait pendirian Program Studi Baru.

2. Kejelasan hukum tentang Keputusan Rektor Nomor 1012 Tahun 2024.

3. Kejelasan terkait Pembentukan Fakultas Baru.

4  Layanan Akademik yang layak bagi seluruh Mahasiswa.

5. Standarisasi harga yang layak diseluruh mitra kerja P2B yang menguasai hidup orang banyak.

6. Fasilitas ma’had yang memadai bagi seluruh mahasantri.

7. Kejelasan sertifikasi kelayakan gedung ma’had kampus 3.

8. Fasilitas umum yang dibutuhkan oleh mahasiswa baru kampus 3.

9. Penambahan Kantor Ormawa sebagai bentuk pemenuhan hak mahasiswa oleh birokrasi.

10. Kejelasan dana pelatih UKM yang tidak manusiawi.

11. Kebijakan terkait mahasiswa yang menerinma beasiswa teladan yang berhubungan dengan UKM. 
 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved