LIPSUS Adu Slogan di Pilkada Malang Raya
Pilkada Malang Raya, Paslon Usung Jargon Lama untuk Sempurnakan Kekurangan di Masa Lalu
M Anton dan Sanusi mengusung jargon lama dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Malang Raya.
SURYAMALANG.COM, MALANG - M Anton dan Sanusi mengusung jargon lama dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Malang Raya.
M Anton yang akan berlaga di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Malang mengangkat jargon 'Peduli Wong Cilik'. Sedangkan Sanusi yang berlaga di Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang mengusung jargon 'Malang Makmur Berkelanjutan'.
Dalam Pilwali Kota Malang 2024, Anton berpasangan dengan Dimyati Ayatullah. Pasangan yang diusung PKB, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Ummat ini mengusung jargon yang digunakan Anton saat mengikuti Pilwali Kota Malang 2013.
Anton mengatakan jargon 'peduli wong cilik' telah disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Anton pun sudah menyiapkan sejumlah program untuk mewujudkan program tersebut, misalnya pemberdayaan juru parkir (jukir) dan pedagang kaki lima (PKL).
Anton berencana membangun ruko parkir, yaitu tempat seperti ruko yang berfungsi untuk layanan parkir. Ruko parkir ini akan menampung sejumlah jukir yang berada di sekitar lokasi. "Jadi para juru parkir ini tidak kehilangan pekerjaan," kata Anton kepada SURYAMALANG.COM.
Anton pun berencana membuka tempat yang menjadi sentral perdagangan bagi para PKL. Menurutnya, keberadaan PKL telah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Malang.
"Jadi seperti itulah konsep 'peduli wong cilik'. Keberadaan mereka harus difasilitasi. Pemerintah tidak bisa asal gusur karena ini tempat usahanya orang," tambahnya.
Dalam dokumen visi dan misi yang diserahkan ke KPU Kota Malang, pasangan yang menggunakan akronim Abadi ini ingin mewujudkan Kota Malang maju bermartabat. Saat Pilwali Kota Malang 2013, Anton yang berpasangan Sutiaji juga menggunakan jargon Kota Malang bermartabat.
Tapi dalam Pilwali tahun ini, Anton menambahkan kata 'maju' yang berarti Kota Malang menjadi kota yang modern dalam berbagai hal berbasis penerapan maupun pengembangan ilmu pengetahuan, infrastruktur, teknologi, dan inovasi yang mutakhir.
Maju juga dimaknai sebagai kondisi kemandirian Kota Malang dalam memenuhi kebutuhannya, serta memiliki ketahanan baik ekonomi maupun sosial terhadap perubahan masa depan.
Misi bermartabat diusung untuk mempertahankan dan meningkatkan warisan budaya serta nilai-nilai lokal. "Kota Malang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Saya sudah membuat perencanaan pembangunan yang melibatkan masyarakat. Saya tidak ingin masyarakat sebagai obyek, masyarakat harus terlibat," ujarnya.
Berkelanjutan
Sementara itu, Sanusi mengusung slogan 'Malang Makmur Berkelanjutan' dalam Pilbup Malang 2024. Slogan yang diusung pasangan Sanusi-Lathifah Shohib ini merupakan lanjutan dari slogan Malang Makmur yang diusung Sanusi dalam Pilbup Malang 2020. Saat itu Sanusi berpasangan dengan Didik Gatot Subroto yang menggunakan akronim SanDi.
Juru Bicara Tim Sembilang untuk Pemenangan Sanusi-Lathifah, Khusairi mengatakan slogan ini kembali diusung untuk melanjutkan dan menyempurkan visi misi yang belum tuntas pada Pilkada sebelumnya.
"Visi misi SanDi yang belm sempat dilaksanakan pada periode sebelumnya akan dilaksanakan pada periode berikutnya dengan ditambah penyempurnaannya," kata Khusairi.
Adu Slogan di Pilwali Kota Malang, Mulai dari Mbois Berkelas sampai Lupakan Mantan |
![]() |
---|
Adu Slogan di Pilwali Kota Batu, Mulai Mbatu Sae sampai Sejuk |
![]() |
---|
Makna Slogan 'Tandang' di Pibup Malang dan Pilwali Kota Batu |
![]() |
---|
Pilkada Malang Raya, Jargon Termasuk Janji Politik |
![]() |
---|
Pilkada Malang Raya, Warga Belum Tahu Visi Misi Paslon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.