LIPSUS Marak Curanmor di Malang Raya
3 Unit Motor di Garasi Lenyap, Jadi Pengalaman Buruk Warga Desa Torongrejo Kota Batu
Warga Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batupernah kehilangan 3 unit sepeda motor yang terparkir di garasi rumahnya karena dicuri maling motor
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Malang Raya tergolong nekat dalam melakukan kejahatan.
Maling motor tak segan kembali mencuri di lokasi yang sama.
Pola kelakuan maling motor yang kembali mencuri di lokasi yang sama itu setidaknya dialami oleh salah seorang warga Batu yang kehilangn 3 motor dalam dua peristiwa Curanmor.
Baca juga: Kecamatan Batu dan Junrejo Jadi Area Paling Rawan Curanmor di Kota Batu
Nasib apes dialami Frananta Riski Warga Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Pria berusia 33 tahun itu pernah kehilangan tiga unit sepeda motor yang terparkir di garasi rumahnya karena dicuri maling motor, sehingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
“Jadi dua kali kejadian, kejadian pertama itu saat tahun 2021 waktu Pandemi-19, itu kehilangan satu unit motor jenis Vario. Kemudian sekitar 6 bulan berselang saya kembali kehilangan, tapi langsung dua unit motor yang hilang. Jenis KLX dan Vario,” kata Riski kepada Suryamalang.com, Minggu (20/10/2024).
Riski menjelaskan, kejadian pertama terjadi sekitar pukul 02.00 Wib.
aling motor yang menyatroni rumah riski termasuk nekat, sebab saat itu pagar rumahnya sudah tergembok dan di lingkungan rumah Riski terbilang padat penduduk.
Saat melancarkan aksinya, pencuri merusak gembok pagar rumah Riski dan mengambil motor.
Diduga pelaku datang lebih dari satu orang.
“Saat itu tahunya pagi hari motor sudah tidak ada dan tidak curiga karena selama ini lingkungan sini aman-aman. Mulai covid terjadi kemalingan. Dan setelah itu saya memutuskan untuk memasang kamera CCTV,” ujarnya.
Enam bulan berselang, kejadian serupa dialami Riski.
Bahkan parahnya di kejadian kedua ini dua unit motor Riski langsung lenyap, seakan-akan rumah Riski sudah jadi incaran maling sebelumnya.
Padahal warga sekitar sudah menerapkan ronda keliling desa untuk patroli setiap malamnya.
Kejadiannya nyaris sama dengan kejadian pertama yakni maling melancarkan aksinya sekitar pukul 02.00 Wib.
“Sebenarnya posisi pagar juga tergembok tapi dirusak. Saat kejadian yang kedua ini saya sempat curiga karena ada suara orang buka pagar, tapi saya pikir itu tetangga depan rumah yang mau persiapan berangkat ke pasar untuk berjualan, sehingga hanya saya tengok dari jendela dan waktu itu tidak ada apa-apa,” jelasnya.
Keesokan paginya saat hendak berangkat kerja Riski baru menyadari dua dari empat motor miliknya tidak ada di garasi rumah, padahal kunci keempat motornya semunya lengkap di dalam rumah.
“Saya lihat CCTV ternyata dicuri. Malingnya berboncengan menggunakan dua sepeda total berjumlah empat orang. Setelah itu saya laporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti,” terangnya.
Sekitar beberapa bulan berselang pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian Polres Batu.
Pelaku dari luar Malang Raya. Meski tertangkap, namun tiga unit motor Riski yang dicuri sudah dijual oleh pelaku.
“Sekarang sensor wajah di kamera CCTV saya aktifkan karena biar lebih aman dan bisa mendeteksi wajah orang asing,” pungkasnya.(myu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.