Cara Iwan Cetak Uang Palsu Dipakai Belanja 1,5 Bulan, Modal Kertas HVS dan Printer hingga 5,8 Juta

Cara Iwan cetak uang palsu dipakai belanja 1,5 bulan, modal kertas HVS dan printer hingga Rp 5,8 juta, pemilik warung resah.

|
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Iwan (kanan) cetak uang palsu dipakai belanja 1,5 bulan, modal kertas HVS dan printer hingga 5,8 juta, pemilik warung resah. 

"Dia tidak menjualbelikan uang palsu ini, tetapi digunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari," ungkap Kapolresta. 

Dari pendalaman rupanya Iwan merupakan seorang residivis kasus yang sama pada tahun 2020 dengan vonis satu tahun tiga bulan.

Merasakan dinginnya dinding jeruji besi ternyata belum membuat Iwan jera.

Iwan kembali harus berurusan dengan kepolisian pada pertengahan tahun 2021 karena melakukan aksi curanmor dan dihukum satu tahun tujuh bulan.

Meski dua kali jadi residivis, Iwan lagi-lagi belum tobat.

Pria asal Palu, Sulawesi Tengah, ini kembali harus berurusan dengan kepolisian di tahun 2024 ini karena kasus yang sama.

Iwan terbukti memenuhi kebutuhan hidupnya menggunakan uang palsu di seputaran Kecamatan Samarinda Ulu.

Kepada TribunKaltim.co, Iwan mengaku bisa membuat uang palsu karena sempat diajari oleh rekannya yang berada di Palu.

Merantau ke Samarinda, Kalimantan Timur, tanpa skill memadai, membuat Iwan terpaksa menggunakan uang palsu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Keluar penjara sempat kerja serabutan. Setelah proyek selesai tidak ada kerjaan, akhirnya tertarik buat uang palsu," kata Iwan setelah press release di Mapolresta Samarinda, Kamis (17/10/2024).

Iwan mengaku tidak berniat menyebarkan uang palsu tersebut dan hanya digunakan untuk membeli makan dan rokok.

"Saya sendirian di Samarinda. Tidak ada keluarga atau teman. Saya cetak uang palsu kalau kepepet mau makan tidak ada uang," ujar Iwan. 

Baca juga: Iwan Suka Jajan di Warung Pakai Rp 100 Ribuan Baru Ternyata Uang palsu, Print Sendiri Pakai HVS

Berhasil mengelabui orang lain selama 1,5 bulan, aksi curang pria 47 tahun ini diketahui para pedagang.

Hingga akhirnya, Iwan diringkus Jumat lalu, saat tengah menggunakan uang palsu untuk membeli makan di kawasan Jalan Otto Iskandardinata.

"Insya'Allah, kapok. Setelah ini mungkin saya pulang ke Palu," pungkas Iwan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved