Mahasiswi UTM Madura Dibunuh Pacar

Kronologi Een Jumianti Mahasiswi UTM Madura Hamil Dua Bulan Dibunuh Pacar, Terbongkar dari HP Korban

Inilah kronologi terbongkarnya pembunuhan terhadap Een Jumianti, mahasiswi UTM Madura asal Tulungagung oleh pacarnya karena hamil dua bulan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/AHMAD FAISOL
Foto Eenn Jumianti mahasiswi UTM Madura menjadi korban pembunuhan oleh pacarnya karena hamil dua bulan. Kronologi Een Jumianti dibunuh pacar asal Bangkalan itu terbongkar dari HP korban. 

Mengenakan jaket berwarna hitam dan masker, Zainal hadir ke Gedung Satreskrim Polres Bangkalan didampingi Kepala Desa Purworejo, Darto dan beberapa anggota keluarganya.

Zainal juga turut hadir dalam siaran pers di ruang lobi mapolres.

“Almarhumah adalah anak tunggal, mohon (pelaku) dihukum seberat-beratnya,” singkat Zainal sambil berlalu meninggalkan awak jurnalis.

Mewakili keluarga korban, Kepala Desa Purworejo, Darto mengapresiasi langkah Polres Bangkalan yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap korban dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Saya mohon kepada pihak kampus UTM untuk bisa mengawal proses hukumnya. Saya dan pihak keluarga menyerahkan kepada proses hukum yang berlaku, mudah-mudahan (tersangka) bisa dihukum seberat-beratnya,” pintanya.  

Darto menegaskan, pembunuhan yang dilakukan terhadap EJ merupakan kejahatan yang luar biasa.

Apalagi diakui tersangka, bahwa korban saat dilakukan pembunuhan dalam kondisi sdang hamil.

“Hukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Karena ini merupakan kejahatan yang luar biasa, ada penggorokan, pembakaran. Saya meminta dari semua pihak untuk mengawal proses hukum nya agar bisa dihukum yang seberat-beratnya,” katanya.

Motif pembunuhan

Dalam rilis Polres Bangkalan, MMA menguak motif pembunuhan terhadap pacarnya itu karena hamil.

“Soalnya si cewek lagi hamil, minta digugurkan. Mau dibawa pijet ke Desa Lantek Barat (Kecamatan Galis). Cekcok di atas sepeda motor mulai dari perjalanan di Tanah Merah,” ungkap MMA di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.

MMA menjelaskan, korban mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila tidak bertanggung jawab atas kehamilannya.

Situasi itu membuat pelaku panik hingga tega menghabisi nyawa korban.

Keduanya bergerak dari Kota Bangkalan menuju Desa Lantek Barat untuk menggugurkan kandungan dengan terapi pijat.  

Setiba di lokasi kejadian, MMA mengatakan dirinya langsung mengeluarkan senjata tajam calok, sejenis celurit dan korban sempat melarikan diri.

Kejahatan MMA tidak berhenti di situ.

Ia kemudian pergi meninggalkan korban untuk membeli air mineral kemasan botol.

Setelah membuang isinya, botol air mineral yang ganti dengan bahan bakar yang dibelinya ke arah Barat dari lokasi kejadian.

“Bensin langsung saya siram ke sarung yang saya jadikan selimutkan ke tubuh korban dan membakar. Saya pulang ganti baju, orang tua tahu setelah saya ditangkap,” katanya.

Tersangka MMA dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.

Dari perkara tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa handphone yang ditemukan di sekitar TKP, gagang senjata tajam terbuat dari kayu yang ditemukan di sekitar TKP.

Sempat viral dulu

Sebelumnya, sebuah foto beredar di sejumlah grup WhatsApp (WA) menggambarkan tubuh manusia tampak hangus di beberapa bagian dengan kobaran api masih membakar tubuh pada Minggu (1/12/2024) pukul 21.03 WIB.

Keberadaan foto tersebut disertai beberapa kalimat pesan yang diteruskan dari orang pengirim pertama.

Di infokan Kpd smua temen2 ketua.

Mungkin di desanya ada yg merasa kehilangan keluarganya jenis kelamin cewek.

Harap info ke pada kami, Peristiwa di Desa Banjar Kec. Galis:, Gak bisa di foto. Karna udah di sterilkan oleh Polsek, karna kanyaknya ini pembunuhan. Dan mayatnya di bakar. Tinggal kaki dan tangannya.

Dikonfirmasi berkaitan foto disertai pesan kalimat tersebut, Kapolsek Galis, Iptu Achmad Afandi membenarkan bahwa foto tersebut berlokasi di Desa Banjar.

Bahkan ketika dihubungi Tribun Madura pada pukul 21.12 WIB, Afandi sedang menuju lokasi penemuan mayat tersebut.

“Ya, ini saya masih bersama anggota masih datangi TKP. Betul, Desa Banjar, barusan 10 menit yang lalu menerima (laporan). Belum (ke rumah sakit) ini, masih jalan kaki ke lokasinya,” ungkap Afandi.

Pada pukul 21.19 WIB, kembali beredar pesan yang diteruskan di grup WA, Itu dibakar sama cowoknya kak, nah cowoknya kaborr ke arah barat dket tkp kabor ke semak" info detail nya masih di telusuri.

Dalam foto tersebut, mayat tersebut posisinya berada di bawah atap dengan tiang terbuat dari kayu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian baru tiba di lokasi penemuan mayat yang masih tampak asap mengepul.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved