Pembunuhan Satu keluarga di Kediri

Jejak Kekejaman Adik Kandung, Pembunuh Keluarga Guru di Ngancar Kediri Sebut Alasannya Tega

Pelaku juga menyebut alasan lain, selain alasan tak diberi hutangan oleh kakaknya yang menurutnya jadi penyebab ia bertindak kejam.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Isya Anshori
Pelaku Yusa Cahyo Utomo saat dibawa di Mapolres Kediri, Jumat (6/12/2024).  

Laporan : Isya Anshori

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - jejak kekejaman pembunuh keluarga guru di di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri bisa terlihat dari kronologi pembunuhan yang nampak sudah disiapkan.

Pelaku pembunuhan tiga orang anggota keluarga guru, Yusak Cahyo Utomo (35), yang merupakan adik kandung  Kristina (34), salah satu korban sengaja memilih waktu dini hari untuk beraksi.

Ia sudah menyiapkan palu sebagai alat kejahatan untuk mengeksekusi kakak perempuannya sendiri, bahkan kakak ipar dan keponakannya.

Pelaku juga menyebut alasan lain, selain alasan tak diberi hutangan oleh kakaknya yang menurutnya jadi penyebab ia bertindak kejam.

Yusa yang merupakan seorang residivis menyebut sempat ada konflik di dalam keluarga korban.

Orang tua Kristina, yang juga merupakan orang tua Yusa, datang ke rumah Kristina untuk meminta izin menikah kembali.

Namun, permintaan tersebut tidak diizinkan oleh Kristina sehingga terjadi cekcok.  

"Tersangka sakit hati karena korban cekcok dengan orang tua mereka terkait izin menikah lagi. Orang tua mereka akhirnya keluar dari rumah korban. Hal ini menambah alasan pelaku untuk menghabisi korban," jelas AKBP Bimo Ariyanto, Kapolres Kediri dalam konferensi pers di Mapolres Kediri, Jumat (6/12/2024).  

Pelaku sudah menyusun waktu kejahatannya sedemikian rupa meski sasarannya adalah kakaknya sendiri.

Yusa tiba di Desa Pandantoyo pada Selasa (3/12/2024) malam pukul 11.00 WIB dengan diantar oleh Samsudin, kerabatnya. 

Ia sempat menunggu di sebuah musala sebelum berjalan kaki menuju rumah korban di Dusun Gondanglegi.

Pada Rabu (4/12/2024) pukul 01.00 WIB, Yusa memasuki pekarangan rumah korban dengan cara melompati pagar dan menunggu di sebuah tempat duduk bambu di belakang dapur.  

Saat itu, tersangka sudah menyiapkan sebuah palu yang dibawa dari rumahnya.

Ketika Kristina keluar ke dapur, Yusa sempat berbicara dengan korban dan meminta bantuan untuk melunasi utangnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved