Berita Malang Hari Ini
Cokelat Dubai Bikinan Mahasiswa-Mahasiswi Unesa dan UTM Cuma Dibanderol Rp 35 Ribu
Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024 di Universitas Brawijaya (UB) Malang adalah Cokelat Dubai
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Salah satu produk dari peserta Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024 di Universitas Brawijaya (UB) Malang adalah Cokelat Dubai yang sedang booming saat ini. Cokelat itu isinya kunafa dan pistachio.
Di tangan tiga mahasiswa dari dua PTN yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mereka mengolah sendiri dan dibanderol harga murah Rp 35.000.
Dian Oktaviana, mahasiswa Unesa dari kelompok penjualan Cokelat Dubai d'bites tak menyangkal memilih bisnis ini karena fomonya Cokelat Dubai.
"Benar sekali karena sedang fomo. Tapi harga kami lebih murah tapi dengan bahan premium," kata Dian kepada SURYAMALANG.COM saat bertemu di pameran di UB beberapa waktu lalu. Dalam timnya ada Abdul Rozak dari UTM serta Ika dari Unesa.
"Kami memanfaatkan Cokelat Dubai yang lagi ramai. Sekarang lagi fomo. Di Malang memang sudah banyak yang menjualnya. Sayangnya dari beberapa brand, harganya mahal. Namun ada juga yang menjual dengan cokelat murah."
"Kita hadir dengan harga murah tapi kualitas cokelatnya terjamin dan rasa oke.bahan kita premium. Kita pakai kacang pistachio asli dan isinya dicampur dengan kunafa," kata dia.
Mereka membuat dua versi. Ada dalam kemasan berisi bites yang bisa dinikmati barengan. Isinya lima buah dengan Rp 30 ribu. Sedang versi medium dijual Rp 35 ribu. Mereka berencana akan membuat versi besar mendatang. Sistem penjualan mereka masih PO (Pre Order). "Penjualan saat ini masih di fokus di Malang, Kediri dan Jombang," katanya.
Menurut Rozak, mahasiswa Ilmu Komunikasi UTM, tugasnya selain memproduksi juga membuat konten untuk penjualan. Bahkan dua kali viral di Tik Tok. Dari info di media sosial itu berdampak pada penjualan mereka.
"Kami branding sendiri tanpa melibatkan selebgram dan influencer," kata Dian.
Selama tiga minggu berjualan sudah laku 90 an yang medium. Sedang yang versu pack, sudah laku 20 dalam empat kali PO.
Karena masa fomo bisa cepat berganti, mereka bertekat akan terus inovasi yang akan terbantu dari feedback dari konsumen.
"Intinya d'bites akan bertahan di produk berbahan cokelat. Insyallah, jika Cokelat Dubai sudah turun popularitasnya, kita akan melakukan inovasi dengan bahan dasar cokelat. Misalkan memanfaatkan pistachio cokelat untuk membuat dessert box atau lainnya," katanya.
Salah satu kekurangan dari produk ini adalah cepat meleleh. Karena itu pelayanan pembelian masih terbatas di Kota Malang. Untuk luar kota apalagi provinsi masih belum bisa dilayani.
Tapi mereka juga mendapat masukan dari konsumen agar memberi tambahan ice gel dalam pengiriman agar tidah cepat leleh. Sementara peluang pembeli banyak dari luar provinsi.
"Di Kota Malang saja masih bingung karena cepat leleh," pungkasnya.
Cokelat Dubai
Universitas Brawijaya (UB)
Malang
SURYAMALANG.COM
Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.