Polemik TPA Supit Urang Malang

Derita Warga Desa Jedong, Kades Jedong Tak Tega Lihat Makanan Dikerumuni Lalat TPA Supit Urang

Saat musim penghujan seperti sekarang, lalat-lalat dari sampah begitu banyak berterbangan. Kondisi ini menjadi hal yang sangat ditakutkan warga

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indotruk sampah Suo
Truk pengangkut sampah keluar dari TPA Supit Urang setelah menaruh sampah yang diangkut, Kamis (26/12/2024) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kepala Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Tekat Pribadi mengaku tidak tega menyaksikan makanan dari warganya yang memiliki hajatan dikerumuni lalat. 

Pasalnya, lalat dari sampah TPA Supit Urang begitu banyak dan mengerumuni makanan yang dihidangkan.

Saat musim penghujan seperti sekarang, lalat-lalat dari sampah begitu banyak berterbangan.

Kondisi ini menjadi hal yang sangat ditakutkan warga, terutama yang sedang memiliki hajatan.

Tidak ada upaya lagi yang bisa dilakukan warga untuk mencegah penyebaran lalat karena sumber kedatangannya dari TPA Supit Urang.

"Namanya lalat itu, kalau sudah musim hujan seperti ini, mengaruh ke makanan. Kalau ada hajatan, kami tidak tega kalau mau makan hidangan," ungkapnya, Kamis (26/12/2024).

Musim penghujan seperti saat ini, bau menyengat sering muncul. Keluhan ini sudah disampaikan warga ke Pemkab Malang dan Pemkot Malang.

Tekat bahkan mengajak Kepala UPT TPA Supit Urang untuk tinggal di desanya selama sepekan saja.

Hal itu untuk membuktikan bahwa bau menyengat yang mengundang lalat itu betul-betul merusak lingkungan.

Namun tidak ada pejabat atau pengelola TPA Supit Urang yang mau menerima tantangan itu hingga saat ini. 

Di sisi lain, penghujan yang seharusnya menjadi momentum berlimpahnya air, juga tidak menguntungkan warga Jedong.

Pasalnya sumber mata air yang dulu menjadi andalan warga sudah rusak. Air tidak lagi mengalir dari sumber tersebut.

Tekat mengatakan, kerusakan sumber air itu karena aktivitas pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.

"Dulu, warga ingin demo karena kami terkena langsung dampak dari TPA Supit Urang. Kami minta kompensasi dari dampak. Yang kami minta pengadaan air bersih. Khususnya air bersih karena kami tidak bisa menggunakan sumber air di sekitar TPA Supit Urang," katanya.

Warga bersikukuh meminta air bersih. Tawaran sempat disambut oleh Pemkot Malang dengan cara menawarkan air dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved