Hutan Rusak Tulungagung

Perhutani Harus Dievaluasi, Pohon di Hutan Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan Untuk Pertanian

Kondisi hamparan hutan lindung yang berubah menjadi tanaman jagung di kawasan selatan Tulungagung menjadi sorotan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
 Karsi Nero Sutamrin, aktivis lingkungan ketua Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tulungagung.  

"Fungsi hutan meliputi fungsi ekonomi, lingkungan dan sosial. Tapi sekarang kehilangan fungsi lingkungan," papar Karsi.

Banyak lahan Perhutani yang diperjualbelikan oleh penggarap.

Karsi menyebut, perilaku ini termasuk pelanggaran dan berkontribusi para perusakan hutan. 

Karena itu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) juga harus melakukan penertiban. 

"Ada data LMDH, ketuanya siapa, dan penggarapnya siapa saja. Bisa dicek, apakah beralih ke orang lain atau tidak," katanya. 
   
Kondisi di lapangan, kawasan hutan selatan yang masih terpelihara hanya di kawasan Telaga Buret Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat. 

Karsi dan kawan-kawan yang merawat kawasan ini hingga mampu menyuplai air untuk keperluan pertanian. 

Bahkan di saat musim kemarau airnya bisa mencukupi kawasan persawahan di 4 desa, yaitu Sawo, Ngentrong, Gedangan dan Gamping. (David Yohanes)

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved