DLH Kota Malang: Bau Tidak Sedap TPA Supiturang Muncul dari Kandang Ayam

Pemkot Malang klaim bau tidak sedap yang muncul di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Supiturang tidak muncul dari sampah, melainkan dari kandang ayam

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Anas Muttaqin (tengah), bersama para anggota Komisi C DPRD Kota Malang saat melakukan peninjauan TPA Supiturang Kota Malang, Rabu (22/1/2025). Para anggota Komisi C DPRD Kota Malang melakukan sidak TPA karena mendapat banyak masukan atau keluhan mengenai bau sampah. 

 Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya volume sampah.

Upaya mencari tempat lain tengah dipikirkan.

Rahman juga mengatakan perlunya kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah sejak awal.

"Pola pikir masyarakat harus berubah. Sehebat apapun inovasi dan improvisasinya, banyaknya anggaran, persoalan terbesar ada di hulu yakni perilaku masyarakat," kata Rahman.

Arif Wahyudi, anggota Komisi C DPRD Kota Malang memiliki pendapat berbeda.

Menurutnya bau tidak sedap itu muncul dari TPA Supiturang.

Pasalnya, kondisi TPA Supiturang lebih dekat ke pemukiman warga daripada kandang ayam.

Arif mengingatkan agar DLH bisa melakukan pengelolaan yang baik terhadap sampah.

Ia juga mendorong agar dialog dengan warga bisa dibuka karena itu bisa menjadi sarana edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakat seperti yang dikatakan Rahman. 

"Maka perlu dikelola dengan baik, termasuk dampaknya. Kalau saya lihat, lima sampai enam tahun lagi, kalau pengelolaannya seperti ini tidak akan cukup. Perlu sarana pendukung supaya bisa bertahan lama," paparnya.

Dito Arief Nurakhmadi, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang juga mengingatkan agar DLH tidak sekadar fokus penyebab munculnya bau saja, tapi juga harus bisa memikirkan solusi ke depan. Jika hanya berbicara penyebabnya, tidak akan pernah ada solusi yang ditemukan.

"Kita harus bicara solusi, kalau bicara penyebabnya akan panjang dan lebar. salah satu yang disampaikan warga ingin difasilitasi terkait pertemuan. Itu bisa dilakukan," kata Dito.

Dito mengatakan, Komisi C telah berkunjung ke warga terdampak dan TPA Supiturang. Kunjungan itu bagian dari belanja masalah.

Dito memberikan catatan perlunya duduk bersama antara dua pemerintah daerah untuk mencari solusi yang tepat.

"Kami tetap mendukung program pengembangan TPA Supiturang, tapi dampaknya juga harus bisa diminimalisir," ujarnya. (Benni Indo/ADV)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved