Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi
Keberadaan Suami Ketiga Uswatun Khasanah Kini Dicari, Ternyata Nikah Siri, Sudah Tak Pulang Setahun
Keberadaan suami ketiga Uswatun Khasanah kini dicari, korban mutilasi dalam koper di Ngawi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
“Kami telah berhasil mengidentifikasi korban sehubungan dengan temuan mayat termutilasi di dalam koper merah."
"Korban teridentifikasi dengan metode pengenalan sidik jari dan bantuan alat regmisi atau yang disebut mambhis,” kata Joshua.
Tak hanya itu, jelas Joshua, hasil identifikasi sidik jari juga diperkuat keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri-ciri fisik, aksesori, atau pakaian yang ditemukan di dalam koper.
“Berdasarkan data tersebut, kami pastikan bahwa identitas termutilasi dengan nama Uswatun Khasanah, tempat tanggal lahir Blitar, 25 April 1995, dengan jenis kelamin perempuan dan pekerjaannya wiraswasta,” sambung Joshua.
Kendati demikian, ungkap Joshua, untuk penyempurnaan pembuktian, polisi tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini sedang dijalankan oleh Bidlabfor Polda Jatim.
Sebelumnya, keluarga memastikan mayat yang ditemukan di dalam koper merah adalah Uswatun Khasanah.
Kepastian mayat itu adalah Uswatun Khasanah muncul setelah orangtua angkat korban, Hendi Suprapto dan Ana Yuliani, mendatangi RSUD Dr. Soeroto Ngawi, Jumat, pukul 13.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, perempuan itu tinggal bersama Hendi di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
“Setelah saya lihat dari ciri-cirinya, 90 persen cocok itu adalah anak kami,” ujar Hendi. Hendi menyebut ciri yang dihafal dari anak angkatnya itu berupa gelang, sandal, dan tindik perut.
Ia menambahkan, korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025). Namun pada hari Senin dan Selasa, korban tidak dapat dihubungi.
“Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” imbuhnya.
Hendi mengaku tidak menyangka, lantaran anak angkatnya bisa mendapatkan nasib begitu sadis. Ia berharap pelaku dapat segera diamankan.
“Harapan anggota tubuh cepat ditemukan pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis,tidak manusiawi,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Ana Yuliani mengungkapkan, korban meninggalkan 2 anak yang berusia 7 dan 10 tahun.
Korban sudah lama bercerai dengan suaminya.
“Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu. Basa basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ungkapnya.
“Tidak pernah bawa teman ke rumah kalau pulang. Waktu itu pamit keluar kota tapi tidak disebutkan tujuannya kemana,” tuntas Ana yang juga kerabat dekat korban.
Seperti diketahui, jasad Uswatun ditemukan dalam koper di di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kamis (23/1/2025) pukul 09.00 WIB.
Saat ditemukan, jasad wanita dalam koper itu sudah tidak utuh.
Bagian kepala jasad ini sudah tidak, sementara kaki kiri terpotong sampai pangkal paha dan kaki kanan terpotong sampai lutut.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Johsua Piter Krisnawan mengungkapkan, temuan jasad wanita dalam koper ini berawal dari seorang warga yang hendak membuang sampah di dekat lokasi.
Warga ini menemukan koper yang berbau menyengat.
Dia lalu memanggil saudaranya untuk mengangkap koper tersebut dari parit ke daratan.
Kemudian dibuka tidak sampai penuh, dan tercium bau menyengat hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Ngawi.
"Satreskrim Polres Ngawi ke lokasi bersama tim identifikasi untuk cek dan olah tkp, setelah itu mengevakuasi ke RSUD dan melakukan otopsi," kata AKP Joshua Piter, dikutip dari tayangan TVOne pada Jumat (24/1/2025).
Kepala Desa Dadapan Andik Bangga Satria Rama mengungkapkan, selain berisi jasad korban, di koper juga ditemukan sejumlah benda.
“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.
“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya..
Di tempat yang sama Dokter Puskesmas Kendal Dr Ririn Pancawinanti, menambahkan, pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata mayat manusia.
“Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” pungkasnya.
AKP Joshua Peter Krisnawan mengungkap penyebab tewasnya korban.
“Penyebab kematian korban, karena kekurangan nafas akibat terhambatnya jalur atau jalan pernafasan,” ujar AKP Joshua, ditemui di Mapolres Ngawi, Jumat pagi (24/1/2025).
Kemungkinan, lanjut AKP Joshua, korban tewas karena oleh cekikan pada bagian leher.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan pendalaman lebih lanjut.
“Sudah ada beberapa saksi yang kami periksa. Tentunya yang relevan dengan perkara ini,” terangnya.
“Jumlah saksi terus bertambah. Keterangan dari saksi saksi kami gali terus agar ada titik terang,” imbuhnya.
Baca juga: Nasib 2 Anak Uswatun Khasanah Korban Mutilasi Dalam Koper di Ngawi, Sempat Berikan Pesan Ini
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
suami ketiga Uswatun Khasanah
suami Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah
korban mutilasi dalam koper di Ngawi
mutilasi dalam koper di Ngawi
jasad wanita dalam Koper
wanita dalam koper di Ngawi
Ngawi
Blitar
Nur Khalim
suryamalang
Beda Perilaku Antok di Penjara dan Saat Rekonstruksi Mutilasi Uswatun Khasanah, Pantas Jadi Psikopat |
![]() |
---|
PENGAKUAN Keji Antok Psikopat Simpan Sehari Kepala Uswatun di Mobil, Pura-pura di Depan Anak Istri |
![]() |
---|
SOSOK PENADAH Mobil Ertiga Korban Mutilasi Uswatun Khasanah di Sidoarjo, Antok Jual Rp 57 Juta |
![]() |
---|
BAHAYA Psikopat Narsistik, Antok Ternyata 5 Jam Mutilasi Uswatun Khasanah, Tenang Tanpa Keraguan |
![]() |
---|
CIRI-CIRI Psikopat Narsistik Seperti Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Tidak Berperasaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.