Tabung LPG 3 Kg Langka

3 HARI Trending LPG 3 Kg dan Bahlil pun Menyerah Setelah Ditelepon Sosok Berpengaruh Ini

Polemik tabung LPG 3 Kg langka trending di media sosial X usai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menerapkan aturan pembelian gas elpiji sejak 1 Februari.

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: iksan fauzi
Kolase Kompas.com/NIRMALA MAULANA A/Akun X Ganjar Pranowo
TRENDING di X: Tabung LPG 3 Kg bertuliskan 'Hanya Untuk Masyarakat Miskin' diunggah di akun X Ganjar Pranowo, Selasa (4/2/2025). Foto kanan: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia wawancara dengan sejumlah awak media tentang polemik distribusi LPG 3 Kg saat di pangkalan LPG di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025). Bahlil pun mencabut aturan distribusi LPG 3 Kg setelah ditelepon Presiden Prabowo. 

SURYAMALANG.COM - Polemik tabung LPG 3 Kg langka trending di media sosial X sejak beberapa hari lalu atau setelah Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerapkan distribusi gas elpiji sejak 1 Februari 2025.

Video antrean pembelian LPG 3 Kg di pangkalan yang ada di sejumlah daerah berseliweran di media sosial, termasuk di X.

Pada pukul 13.12 WIB, LPG 3 Kg masih trending di media sosial X dengan 53,1 ribu unggahan. 

Polemik LPG 3 Kg ini juga membuat nama Bahlil trending di media sosial X dengan 74,8 ribu unggahan.

Sementara #PeringatanDarurat bergambar pancasila latar belakang hitam juga menyoroti polemik LPG 3 Kg turut trending dengan 15,8 ribu unggahan.  

Sebagian besar video tersebut memperlihatkan warga berbaris sembari menenteng tabung LPG 3 Kg alias LPG melon itu sedang mengantre di sejumlah pangkalan.

Sekadar diketahui, Bahlil melarang pembelian LPG 3 Kg di pengecer dan sempat menerapkan pembelian hanya diperbolehkan di pangkalan resmi. 

Bahkan, kabar menyedihkan ada seorang nenek yang ikut mengantre LPG 3 Kg di pangkalan resmi meninggal dunia.

Dia adalah Nenek Yonih yang berusia 62 tahun itu meninggal dunia seusai antre gas LPG 3 Kg di pangkalan resmi di Pamulang, Jawa Tengah.

Baca juga: Daftar Alamat Agen dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg di Malang dan Surabaya Jawa Timur Terbaru Tahun 2025

Kebijakan yang diterapkan Bahlil itu pun mengundang protes warga masyarakat lantaran kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg.

Hingga akhirnya sosok paling berpengaruh di Indonesia menelpon Bahlil untuk mencabut aturannya tersebut.

Bahlil pun nurut apa yang diperintahkan sosok berpengaruh selaku atasannya di Kabinet Merah Putih itu.

Sosok berpengaruh itu tak lain adalah Presiden Prabowo Subianto

Selasa (4/1/2025) pagi, Presiden Prabowo menelpon Bahlil untuk mencabut aturan yang yang membuat polemik di tengah masyarakat.

“Sekarang kita ubah aturannya, atas perintah Pak Presiden, saya baru ditelepon tadi pagi dan malam," ujar Bahlil sekaligus Ketua Umum Partai Golkar itu di pangkalan di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa pagi.

"Kami diarahkan, pertama memastikan elpiji ini harus tepat sasaran dan subsidi tepat sasaran, harganya harus terjangkau,” ungkap Bahlil.

Baca juga: Kronologi Ibu Rumah Tangga Meninggal Antre LPG 3 Kg Diduga Kelelahan, Mendadak Wajah Berubah Pucat

Bahlil pun mengaku diminta oleh Presiden Prabowo mengaktifkan kembali pengecer LPG 3 Kg mulai hari ini.

“Mereka ini akan kami fasilitasi dengan IT, supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol,” kata Bahlil.

“Supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripada subsidi ini tidak lagi terjadi,” tutur dia.

Ia mengatakan Kementerian ESDM dan Pertamina akan membekali subpangkalan LPG dengan sistem agar distribusi terpantau.

“Dan proses mereka menjadi subpangkalan tidak dikenakan biaya apa pun. Bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM,” beber  Bahlil.

Instruksi Presiden Prabowo agar Bahlil mengaktifkan kembali pengecer juga dibenarkan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Baca juga: Bolehkah Beli LPG 3 Kg dengan 1 NIK di Pangkalan Berbeda dalam Satu Hari? Begini Kata Pertamina

Ia mengatakan Presiden Prabowo menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan elpiji 3 kg seperti biasa.

Dsco mengatakan DPR sudah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo sejak kemarin malam. 

Memang, ada keinginan dari Kementerian ESDM untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat.

Namun, kata Dasco, Presiden Prabowo menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa.

"Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.

Menurut Dasco, aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga elpiji subsidi supaya tidak mahal di masyarakat.

Dengan demikian, para pengecer akan diatur mengenai harga jual elpiji 3 Kg supaya harganya tidak melonjak.

Baca juga: Daftar Lokasi Pangkalan LPG 3 Kg Terdekat di Malang, Menteri ESDM Minta Warga Jangan Beli Banyak

Setelah antre LPG 3 Kg meinggal dunia

Sementara itu, kabar menyedihkan dari Nenek Yonih.

Nenek Yonih menghembuskan napas terakhir setelah mengantre gas LPG 3 Kg pada Senin (3/2/2025).

Diduga Nenek Yonih meninggal dunia karena kelelahan.

Sebelum meninggal, Nenek Yonih diketahui mengantre LPG 3 Kg di pangkalan gas yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. 

Awalnya, sekitar pukul 11.00 WIB, Nenek Yonih datang dengan membawa dua tabung gas kosong. 

Ia sempat diminta pulang oleh petugas karena pembelian gas bersubsidi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Nenek Yonih pun kembali pulang untuk menyelesaikan urusan administrasi.

Setelah menyelesaikan tugas di rumah, Nenek Yonih kembali menuju pangkalan gas. 

Namun, setelah berhasil mendapatkan gas, kondisinya terlihat lemas dan sempat beristirahat sejenak di laundry dekat pangkalan gas. 

"Saya dapat informasi dari warga bahwasanya ada salah satu warga saya meninggal, setelah itu saya coba untuk mastiin informasi itu," kata ketua RT, Saiful, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Saiful mengatakan warganya setempat melihat Nenek Yonih membawa tabung gas dan terlihat lemas.

Kata Saiful, Nenek Yonih kemudian duduk di depan rumahnya untuk beristirahat sejenak.

"Dia mungkin lemas atau gimana terus dia duduk ada beberapa warga melihat untuk membantu," kata Saiful.

Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut langsung berinisiatif untuk membantu. 

Korban juga dalam kondisi pingsan sehingga dibawa ke rumah sakit.

Namun sayang, meskipun sudah mendapat pertolongan, nyawa almarhumah tidak dapat tertolong.

"Setelah keluarga datang dia langsung dibawa ke rumah untuk membantu. gak lama kemudian dia di bawa ke rumah sakit Permata, gak lama kemudian warga saya bercerita bahwasanya ibu Yonih sudah meninggal dunia," kata Saiful.

Rohaya, kerabat Nenek Yonih, mengungkapkan almarhumah sempat mengucapkan takbir, “Allahu Akbar,” sebelum akhirnya tak lagi memberikan respons. 

Dugaan kelelahan menjadi penyebab utama dari kejadian tersebut, mengingat panjangnya antrean yang harus dihadapi oleh warga untuk mendapatkan gas LPG bersubsidi. 

Nenek Yonih sempat dibawa ke Rumah Sakit Permata untuk menjalani perawatan.

Sebelum akhirnya, dia meninggal dunia mengutip Tribunnews.com.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved