Tabung LPG 3 Kg Langka

UPDATE Harga LPG 3 Kg di Pengecer dan Pangkalan, Tanpa Subsidi Rp 42.750 Aslinya Rp 12.750

UPDATE harga LPG 3 kg di pengecer dan pangkalan termasuk wilayah Jawa Timur, tanpa subsidi Rp 42.750 aslinya Rp 12.750.

SURYAMALANG.COM/Isya Anshori/KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
HARGA LPG 3 KG - Kepala Disperindagin Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih (KIRI), saat sidak di lokasi pengecer di Desa Gempolan Kecamatan Gurah, Selasa (4/2/2025). Stok LPG 3 kg (KANAN) di pangkalan resmi. 

SURYAMALANG.COM, - Berikut update harga LPG 3 kg di pengecer dan pangkalan setelah Presiden Prabowo Subianto mencabut aturan terkait distribusi. 

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuat kebijakan sejak 1 Februari 2025 pengecer tidak boleh lagi menjual LPG 3 kg.

Kebijakan itu diterapkan oleh Bahlil demi menghindari permainan harga dan memastikan LPG 3 kg yang merupakan subsidi pemerintah bisa tepat sasaran. 

Alhasil, masyarakat cuma bisa membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi yang sudah bekerjasama dengan Pertamina. 

Baca juga: Siapa Effendi Warga yang Protes ke Menteri Bahlil Soal LPG 3 Kg Secara Langsung? Videonya Viral

Namun setelah tiga hari aturan itu diberlakukan, antrean panjang terjadi termasuk langkanya LPG 3 kg sebab cakupan distribusi mengecil. 

Lantas pada Selasa, (4/2/25), Presiden Prabowo Subianto memperbolehkan lagi pengcer berjualan LPG 3 kg dengan syarat terdaftar sebagai sub-pangkalan resmi Pertamina. 

Lantas berapa harga terbaru LPG 3 kg di pengecer dan pangkalan?

Harga LPG 3 kg bervariasi di berbagai tempat, baik di pangkalan resmi maupun pengecer:

1. Jakarta

Di Palmerah, Jakarta Barat, harga LPG 3 kg di pangkalan resmi tercatat sekitar Rp 16.000 per tabung .

Sementara harga di pengecer bisa mencapai Rp 25.000 per tabung. 

Baca juga: Harga Resmi LPG 3 Kg dari Pemerintah Rp 12.750 Tapi Dijual Rp 22.000 Per Tabung ke Warga, Kok Bisa?

Secara umum harga LPG 3 kg di warung-warung Jakarta bervariasi antara Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per tabung.

Sementara harga di agen resmi dibanderol Rp 18.000.

"Harga elpiji di warung-warung Madura Rp 20.000-21.000. Di agen resmi Rp 18.000, kemarin saya beli dua tabung, tetapi sekarang stoknya agak menipis," ujar Dony, warga Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat mengungkapkan, ada laporan tentang lonjakan harga hingga Rp 25.000 yang berisiko membuat subsidi pemerintah tidak tepat sasaran. 

2. Jawa Timur

Di Blitar, Jawa Timur, harga LPG 3 kg tercatat Rp 22.000 per tabung. 

"Harganya sekarang Rp 22.000. Sebelumnya sempat turun menjadi Rp 20.000, tapi tidak lama kemudian naik lagi," kata Sri, salah satu konsumen di Blitar, Kamis (30/1/2025).

3. Cibubur

Sementara di Cibubur, Jakarta Timur, salah satu pedagang menjual LPG 3 kg dengan harga Rp 23.000 per tabung. 

"Harga Rp 23.000 sudah cukup lama, bukan hanya belakangan ini," ungkapnya melansir Kompas.com.

Harga Asli LPG 3 kg

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, harga resmi LPG 3 kg seharusnya Rp 12.750 per tabung, dengan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung. 

Tanpa subsidi, harga asli LPG 3 kg bisa mencapai Rp 42.750 per tabung. 

"Manfaat subsidi dari APBN seperti harga BBM, elpiji, listrik, dan pupuk yang lebih terjangkau langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).

Pengecer Jadi Sub-Pangkalan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pengecer akan dijadikan sub-pangkalan untuk penjualan gas 3 kg yang dilakukan oleh pemerintah dan PT Pertamina.

"Mulai hari ini, pengecer di seluruh Indonesia akan kembali menjual elpiji 3 kg dengan status sebagai sub-pangkalan," ujar Bahlil saat meninjau pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: LINK Cek Lokasi Pangkalan LPG 3 Kg di Malang dan Wilayah Lain Seluruh Indonesia, Terhubung ke Maps

Bahlil menjelaskan, untuk memastikan penyaluran LPG 3 kg lebih terkontrol dan tepat sasaran, pemerintah akan membekali pengecer dengan sistem aplikasi khusus.

Bahlil menyebut, aplikasi ini tidak dikenakan biaya tambahan.

Para pengecer juga akan didaftarkan sebagai bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Proses pendaftaran pengecer sebagai sub-pangkalan akan dilakukan tanpa biaya. Kami juga akan mendaftarkan mereka secara proaktif untuk menjadi bagian dari UMKM," kata Bahlil.

Saat ini, terdapat sekitar 370.000 supplier elpiji 3 kg yang terlibat dalam program ini.

Bahlil menekankan, mereka harus mematuhi aturan yang berlaku termasuk kewajiban untuk tidak menjual LPG dengan harga yang terlalu tinggi.

"Jika ada yang menjual dengan harga yang terlalu mahal, akan ada sanksi. Harga elpiji tidak bisa ditentukan sesuka hati," tambah Bahlil.

Harga Harus di Bawah Rp 20.000

Untuk menata harga elpiji, Bahlil melakukan kunjungan ke sejumlah daerah, termasuk Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (5/2/2025).

Bahlil meninjau pangkalan elpiji milik Yusmaniar di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, untuk memastikan harga jual ke masyarakat.

"Saya lihat di pangkalan ini, harga elpiji Rp 18.000, dan itu rakyat beli. Inilah yang diinginkan pemerintah. Harga untuk masyarakat harus di bawah Rp 20.000," ujar Bahlil saat diwawancarai usai sidak mengutip Kompas.com.

Namun, saat mengecek ke pengecer di warung, Bahlil menemukan harga elpiji 3 kilogram dijual Rp 22.000 per tabung.

Pengecer mengaku membeli gas dari pangkalan dengan harga Rp 20.000 per tabung.

Baca juga: Logikanya Jalan Dong Pak! Reaksi Bahlil Disemprot Warga Antre LPG 3 Kg, Sabar Tahan Diri

Bahlil menegaskan, praktik semacam ini tidak sesuai aturan dan akan ditertibkan.

"Ada pengecer yang menjual Rp 22.000, mendapat gas dari pangkalan lain. Ini yang tidak boleh terjadi. Kita akan melakukan penataan terhadap pangkalan yang bermain seperti ini," katanya.

Bahlil menjelaskan, mekanisme harga yang seharusnya diterapkan.

Agen memperoleh gas dari Pertamina Patraniaga dengan harga Rp 12.750, lalu menjual ke pangkalan dengan harga Rp 15.000.

Selanjutnya, pangkalan menjual ke masyarakat dengan harga Rp 18.000.

"Rantai distribusi ini harus sesuai. Dari agen ke pangkalan, dan dari pangkalan ke masyarakat" kata Bahlil.

"Tidak boleh ada permainan harga di tengahnya, apalagi yang merugikan rakyat" ujarnya.

"Saya tidak rela masyarakat harus beli Rp 22.000" tegas Bahlil.

Bahlil menyatakan akan menata kembali harga jual elpiji 3 kilogram dan membentuk badan khusus untuk penertiban.

"Jika ada pangkalan yang melanggar, kami tindak. Cabut izin pangkalannya," pungkas 

Bahlil.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved