Kenaikan Harga Sembako Jelang Ramadan, Hasil Sidak Pasar Ketua DPRD, Wawali dan Kapolresta Malang

Legislatif akan membuka komunikasi dengan Pemkot Malang dan Bulog untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/Purwanto
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita (dua dari kiri), Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono (kanan), Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin (dua dari kanan), Kadisperindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi (kiri) saat melakukan peninjauan bahan pokok di Pasar Madyopuro, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (26/2/2025). Forkopimda Kota Malang melakukan sidak di sejumlah pasar di Kota Malang untuk memantau stabilitas harga dan pasokan harga bahan pangan jelang Ramadan 2025 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pimpinan kota Malang perlu menyiapkan formulasi khusus untuk mengantisipasi lonjakan harga Sembako.

Kenaikan harga ini terpantau dari kegiatan inspeksi jelang Ramadan yang dilakukan bersama oleh DPRD Kota Malang, Polresta Malang Kota, dan Pemkot Malang di pasar tradisional, Rabu (26/2/2025). 

Para pimpinan dari tiga instansi tersebut mendatangi dua pasar yakni Pasar Tawangmangu dan Pasar Madyopuro.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mendampingi Kapolresta Malang Kota, Komisaris Besar Polisi Nanang Haryono, dan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin bersama-sama memantau harga langsung ke pedagang. 

Amithya mengatakan, berdasarkan pantauan, ada kenaikan harga di sejumlah komoditas.

"Tadi ada beberapa kenaikan harga, ada informasi keterlambatan pasokan juga, sekaligus kami juga melihat kondisi pasar. Ada beberapa catatan dari kami, ada kenaikan harga itu tadi, lalu pasokan yang terlambat," kata Amithya, Rabu (26/2/2025). 

Kenaikan harga terjadi pada lombok, beras, minyak, gula, dan telur.

Sedangkan pada daging ayam, kenaikannya tidak begitu banyak.

Menurut Amithya, kenaikan yang terjadi masih bisa diantisipasi. Kenaikan jelang Ramadan cukup wajar karena kebutuhan warga meningkat.

Di sisi lain, legislatif akan membuka komunikasi dengan Pemkot Malang dan Bulog untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok.

Amithya berharap keterlambatan pasokan tidak terjadi lagi sepanjang Ramadan hingga Lebaran.

Rantai pasokan sangat memengaruhi ketersediaan bahan di pasar. Dalam inspeksi di dua pasar itu, Amithya mendengar keterlambatan bisa sampai berminggu-minggu.

"Kami komunikasikan dengan Bulog, terutama untuk bahan pokok. Tadi yang kami soroti memang cabai, beras, minyak, gula, ayam, terus kalau daging relatif stabil. Ada perbadaan harga dari dua pasar ini. Relatif lebih murah di Pasar Mdyopuro," ujarnya.

Tidak menutup kemungkinan legislatif juga menyarankan agar pasar murah gencar dilakukan agar pasokan dan harga stabil.

Amithya mengatakan perlu bicara dengan berbagai pihak untuk membawa solusi terhadap kelangkaan bahan pokok.

"Antisipasi agar tidak naik lagi mungkin ada pasar murah, terus kemudian nanti kami diskusikan bersama. Makannya kami akan bicara dengan Bulog juga. Yang krusial kan sembako, yang naik signifikan cabai. Tadi paling murah harga jual Rp 60 ribu, sekarang harga juga Rp 90 ribu. Pasokan sempat ada yang berkurang, terutama minyak dan beras," terangnya.


Di tempat yang sama, Ali Muthohirin menegaskan komitmen Pemkot Malang menjaga stabilitas harga.

Organisasi Perangkat Daerah di Pemkot Malang sudah melakukan rapat untuk menjaga angka inflasi tidak bergejolak.

Ia memastikan ketersediaan bahan pokok aman setelah dilakukan pembahasan awal pekan ini.

"Kami sudah rapatkan dengan OPD untuk menjaga inflasi. Hari ini kami menemukan itu, misal kenaikan harga beras. Kami akan diskusi dengan distributor dan Bulog. Kami pastikan ketersediaan itu aman. Kalau perlu kami lakukan intervensi ke pasar," terang Ali.

Bahkan tidak menutup kemungkinan Pemkot Malang akan membuka kembali Warung Tekan Inflasi.

Program Warung Tekan Inflasi pernah dioperasikan saat Wahyu Hidayat menjabat sebagap Pj Wali Kota Malang.

Warung ini berfungsi menjaga stabilitas harga dengan cara menjual kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Kami sudah rapatkan kemarin sambil menunggu wali kota. Kami juga akan tinjau lagi kondisi harga di pekan pertama puasa. Untuk antisipasi penimbunan, akan kerjasama dengan Kapolres. Termasuk keterputusan distribusi di mana, karena tadi ada keterlambatan sampai tiga bulan. Harga dan pasokan saat puasa ini harus stabil. Kami juga ada program Warung Tekan Inflasi," katanya. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved