Info Malang
Women's March Malang: Kami Hadir Fokus Memperjuangkan Keadilan bagi Perempuan
Hari Perempuan Internasional tahun 2025, Sabtu (8/03/2025). External Manager Womens March Malang Josephine Aprilia jelaskan Accelerate Action.
Oleh karena itu, peran advokasi dalam WMM sebagai tempat berlindung atau ruang aman bagi mereka untuk bercerita.
Kedua, adanya peran edukasi. WMM memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat, terkhusus masyarakat Malang agar lebih terbuka dengan isu-isu seperti keadilan dan hak-hak gender.
Jose juga mengungkapkan bahwa WMM mengawali dengan aksi pencerdasan terlebih dahulu.
“Kita ini sekarang lagi fokus di pencerdasan dari media sosial. Beberapa kali juga melakukan kegiatan secara offline, seperti workshop, diskusi eksternal, hingga event nonton bareng (nobar),” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk mengawali perlawanan dari hak-hak perempuan, harus dimulai dari edukasi.
“Jadi ‘Ketika kita melihat, kita berpikir. Ketika kita berpikir, kita mulai bergerak’. Ketika seseorang belum tahu, mereka harus lihat terlebih dahulu. Kemudian, pada akhirnya mereka akan mengelola dan tergerak untuk membuat suatu gerakan, dalam skala kecil atau besar,” tambahnya.
Lahirnya komunitas Women’s March Malang sendiri merupakan bentuk dari pergerakan komunitas Jakarta Feminist.
Sebelumnya, Jakarta Feminist kerap kali membuat Womens March sebagai perayaan skala nasional.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya Women’s March dibuat di beberapa kota, salah satunya Kota Malang.
Women’s March Malang terbentuk secara kolektif dengan tujuan utama untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender yang berangkat dari ideologi feminis.
Dengan adanya ideologi feminis, yang berarti membuat lingkungan yang interseksional bisa ramah ke kedua belah pihak, yakni perempuan dan laki-laki.
Pada siniar tersebut, ada pula beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh komunitas Women’s March Malang dalam menjalani pergerakan ini.
Pertama, terkait mispersepsi konsep feminisme di kalangan masyarakat.
“Kita di sini bukan saingan untuk memenangkan perempuan atau berkompetisi antara perempuan dengan laki-laki, tetapi lebih fokus mencari keadilan,” tuturnya.
“Kita juga memperjuangkan hak laki-laki dengan menghilangkan kata-kata seksis, serta tuntutan-tuntutan terhadap laki-laki itu sendiri” tambahnya.
Hari Perempuan Internasional
kesetaraan gender
feminisme
Womens March Malang
Josephine Aprilia
Accelerate Action
Malang
6 Rekomendasi Kuliner Legendaris Sekitar Kayutangan Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan |
![]() |
---|
17 Ide Lomba Kekinian dan Menantang Untuk Meriahkan 17 Agustus 2025 |
![]() |
---|
7 Map Roblox 2 Player Obby yang Cocok Dimainkan Bareng Pasangan atau Teman |
![]() |
---|
SPAM Bango Beroperasi 200 Liter Per Detik, Kota Malang Menuju Kemandirian Air Bersih Layak Konsumsi |
![]() |
---|
Pecahkan Rekor di Jepang, Ini Sinopsis Film Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Infinity Castle 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.