Aksi Tolak UU TNI Malang

Ricuh Aksi Tolak UU TNI di Kota Malang, Pengamat : Rakyat Masih Trauma dengan Pengalaman Orde Baru

Ricuh Aksi Tolak UU TNI di Kota Malang, Pengamat : Rakyat Masih Trauma dengan Pengalaman Orde Baru

UWG Malang
TOLAK UU RI - Rektor Universitas Widyagama Malang, Dr Anwar SH MHum sekaligus Pengamat Hukum Tata Negara/Politik. Ia menilai, bahwa penolakan UU TNI yang terjadi ini menandakan kalau rakyat masih trauma dengan pengalaman orde baru. 

Anwar mengkhawatirkan, apabila militer sudah memasuki ranah kekuasaan atau politik praktis itu sudah sangat berbahaya.

Kondisi ini yang banyak ditentang oleh banyak pengamat hingga tokoh politik.

Oleh sebab itu, dia menyarankan, apabila ada TNI yang ingin memasuki politik praktis agar mengajukan pensiun dini terlebih dahulu.

"Ya seharusnya tentara kita itu menjadi penjaga kewibawaan negara, penjaga keutuhan negara dan bukan menjadi alat kekuasaan."

"Tapi kalau mau masuk ke wilayah sipil, bahkan masuk ke wilayah politik ya silahkan, asalkan harus pensiun dini atau pensiun dulu."

"Seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu kan harus pensiun dini karena mau berpolitik, harus jadi sipil dulu," ungkapnya.

Anwar juga menceritakan, bahwa pergerakan Arek-arek Malang pada saat reformasi cukup luar biasa.

Dia masih ingat perjuangannya dalam menentang dwfungsi ABRI dan Orde Baru.

Waktu pergerakan inilah yang mengingatkan masa mudanya ketika pertama kali menjadi Dosen Hukum Tata Negara di UWG.

"Saya masih ingat betul masa-masa itu pertama kali ke Malang, sampai sepatu saya jebol karena harus keliling Kota Malang untuk melakukan pergerakan menentang Dwi Fungsi ABRI dan orde baru."

"Karena saat itu kami meminta ABRI menjadi alat negara, bukan menjadi alat kekuasaan, itu yang harus diluruskan," tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved