Aksi Tolak UU TNI Malang
Kisah Demonstran di Malang Dipukuli, di-BAP saat Terluka, Tim Medis Wanita Dimaki dengan Kata Kotor
Kisah Demonstran di Malang Dipukuli, di-BAP saat Terluka, Wanita Tim Medis Dimaki dengan Kata Kotor
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
Tak lama kemudian, datang sejumlah aparat kepolisian bawa trail dan pentungan. Ada juga tentara yang masuk ke dalam posko paramedis.
Dikatakan Zakiya, ada dua orang masa aksi yang sesak nafas di posko. Dua orang itu harus segera ditangani dan tidak memungkinkan orang berkerumun di situ.
"Saya sempat teriak di situ tapi polisi dan tentara tetap masuk. Pertama kali saya dengar, aparat mengatakan: 'kon kabeh ndek kene asu'. Saya sudah menerangkan kepada mereka bahwa ini posko medis. Saya sudah meminta mereka tidak masuk posko medis," ujarnya.
Namun seruan itu tidak diindahkan petugas. Bukannya keluar dari posko, petugas justru memukul kepala Zakiya. Saat itu, Zakiya sedang menggunakan helm. Selain dipukul, Zakiya juga didorong dan diinjak tangannya.
"Kami mendapatkan intimidasi berupa perkataan: 'lonte kabeh. Ndek kene iki lonte kabeh'. Kami dipaksa untuk pergi," katanya.
Diteruskan Zakiya, aparat juga sempat menuduh sejumlah barang yang berisi jas hujan sebagai bom. Zakiya tidak habis pikir tuduhan itu dikatakan kepada tim paramedis.
"Kan ada donasi jas hujan, itu sama aparat dituduh kalau jas hujan itu isinya bom. Dan yang ketika kami berusaha evakuasi teman-teman, ada tentara berseragam mengikuti kami. Tentara itu bilang: Kon lek kenek tentara, wes ringkes dari tadi," ulasnya.
Zakiya dan sejumlah temannya mengaku mengalami dampak psikis pasca aksi tersebut.
Ketua Sepaham Indonesia, Muktiono mengatakan tindakan represif polisi tidak mencerminkan cita-cita Polri pasca reformasi.
Dijelaskan Muktiono, ketika Polri dipisah dari TNI, merek memiliki tugas untuk mengayomi. Namun dalam peristiwa yang terjadi di Kota Malang akhir pekan lalu, tindakan mengayomi maupun melindungi itu tidak terjadi sama sekali.
Muktiono mengatakan tindakan itu telah merendahkan warga negara yang selama ini merupakan pembayar pajak untuk menggaji polisi. Muktiono mengecam tindakan represif tersebut dan berharap Polri bisa mengevaluasi diri.
"Polri merendahkan warga negara yang memiliki kuasa terhadap negara demokrasi. Polisi saat lepas dari fungsinya di dalam ABRI, sebetulnya memiliki tugas mengayomi, tapi ini sebaliknya," katanya menyesalkan.
aksi tolak UU TNI
DPRD Kota Malang
Polresta Malang Kota
SURYAMALANG.COM
Hotel Tugu
Alun-Alun Tugu
demonstran
TNI
Polri
Aliansi BEM Malang Raya Ajukan judicial review ke MK Soal UU TNI, Libatkan Akademisi Ahli Hukum |
![]() |
---|
UPDATE 3 Demonstran Hilang Kontak Saat Ricuh Aksi Demo Tolak UU TNI di Malang, Siap-Siap Jalur Hukum |
![]() |
---|
Aturan Polisi/TNI Tak Boleh Serang Tim Medis di Demo Malang, Langgar Hukum Humaniter, Apa Isinya? |
![]() |
---|
Luka di Rahang dan Mulut, Korban Aksi Tolak UU TNI Bakal Jalani Operasi di RSSA Kota Malang |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Peserta Demo Tolak UU TNI di Kota Malang yang Ditahan, Semua Sudah Diizikan Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.