Sampah Surabaya Hasilkan 2 Megawatt Listrik per Hari, Emil Dardak Dampingi AHY ke PLTSa Benowo
PLTSa Benowo mengolah 1.000–1.600 ton sampah menggunakan sistem landfill gas collection dan menghasilkan listrik sebesar 2 megawatt per hari.
Laporan : Yusron Naufal Putra
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono dalam kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo di Kota Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Orang nomor dua di Jawa Timur itu menyebut bagaimana tantangan lingkungan seperti sampah dapat diubah menjadi peluang pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, pengolahan sampah menjadi energi juga bisa jadi dua solusi sekaligus, yakni mengurangi volume sampah dan memenuhi kebutuhan energi bersih.
“Ini bukan sekedar soal teknologi, tapi soal bagaimana kita mengelola masalah lingkungan menjadi solusi nyata. PLTSa Benowo adalah contoh konkret,” kata Emil.
Selain AHY dan Emil, kegiatan tersebut turut dihadiri Wamen PU Diana Kusumastuti beserta jajaran. Lalu, Jajaran Kepala OPD dilingkungan Pemprov Jatim serta Pemkot Surabaya. Kemudian, juga didampingi jajaran PT PLN UIT JBTB dan Jajaran PT Sumber Organik selaku pengelola PLTSa Benowo.
Kunjungan tersebut bertujuan meninjau perkembangan pemanfaatan teknologi energi terbarukan melalui pengolahan sampah menjadi listrik.
Sebagai informasi, PLTSa Benowo merupakan fasilitas pertama di Indonesia yang berhasil mengolah sampah menjadi energi listrik. Ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 6 Mei 2021.
Saban hari, PLTSa Benowo mengolah 1.000–1.600 ton sampah menggunakan sistem landfill gas collection dan menghasilkan listrik sebesar 2 megawatt per hari.
Teknologi ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari sampah yang ditumpuk dan dipadatkan, untuk kemudian digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Ke depan, fasilitas ini tengah mengembangkan teknologi gasifikasi dan ditargetkan mampu menghasilkan listrik hingga 9 megawatt per hari bahkan menuju 11 megawatt.
Emil mengungkapkan, langkah ini penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
“Teknologi gasifikasi lebih ramah lingkungan dan mampu menghasilkan energi dalam skala lebih besar. Ini sejalan dengan komitmen Jawa Timur terhadap pengembangan energi hijau,” ungkapnya.
Emil pun mendorong agar sistem seperti PLTSa Benowo dapat direplikasi di kota-kota lain di Jawa Timur.
Sebab, ini sejalan dengan upaya memperkuat ekonomi sirkular dan menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Surabaya
pengolahan sampah
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Agus Harimurti Yudhoyono
Emil Dardak
Termasuk SMAN 10 dan SMAN Taruna Nala Malang,13 SMAN di Jawa Timur Jadi Pilot Projek Sekolah Digital |
![]() |
---|
Baby Sitter Asal Malang Diburu Polisi, Bobol Rekening Sesama Baby Sister |
![]() |
---|
Jerit Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Ganti Rugi Tak Sebanding dengan Rasa Kehilangan dan Trauma |
![]() |
---|
DPRD Jatim Soroti Dugaan Pungutan di SMAN 1 Kampak Trenggalek, Desak Dinas Pendidikan Turun Tangan |
![]() |
---|
Buruh Sampaikan Keluhkan Beban Pajak yang Berat ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.