Dugaan Pelecehan Dokter Malang
Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Dokter di RS Malang, Kejadian 2 Tahun Lalu Dilaporkan Hari Ini
Dugaan pelecehan oleh dokter di rumah sakit di kota Malang ini muncul ke permukaan ketika terduga korban QAR (31) mengungkap kisahnya di media sosial.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut ini kronologi kasus dugaan pelecehan oleh dokter yang dialami seorang pasien perempuan di salah satu rumah sakit di kawasan Blimbing Kota Malang.
Kasus ini merupakan peristiwa yang terjadi dua tahun lalu, yakni pada September 2022.
Baca juga: Cewek Bandung Korban Pelecehan Seksual Dokter Resmi Buat Laporan Ke Polresta Malang Kota, Gelisah
Dugaan pelecehan oleh dokter di rumah sakit di kota Malang ini muncul ke permukaan ketika terduga korban QAR (31) mengungkap kisahnya di media sosial.
QAR yang merupakan warg Bandung, Jawa Barat baru membuka dugaan pelecehan oleh dokter yang dialaminya di kota Malang karena maraknya kejadian serupa yang menjadi sorotan.
Seperti diketahui, sebelumnya telah ada kasus rudapaksa yang dilakukan oleh seorang dokter PPDS di Bandung dan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut yang jadi sorotan nasional.
Berdasarkan kisah yang diungkap QAR, diketahui jika peristiwa dugaan pelecehan oleh dokter di rumah sakit Persada Hospital Malang terjadi ketika ia berwisata ke Malang di tahun 2022.
"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," jelas QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025).
Selanjutnya, ia mencari informasi tentang rumah sakit terbaik di Malang secara online dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yaitu Persada Hospital yang ada di Kecamatan Blimbing Kota Malang.
"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, disitu saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," terangnya.
Dalam pemeriksaan itu, pasien QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.
Namun ternyata, hasil rontgen tersebut tidak langsung keluar.
Setelah itu, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat (suster) dan diminta untuk memberikan nomor kontak Whatsapp.
Selanjutnya, ia pun diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," tambahnya
Namun ternyata kondisinya tak membaik, dan di hari yang sama pada malam hari, ia kembali lagi ke rumah sakit tersebut lalu diobservasi dan kemudian dipindahkan ke ruangan kamar VIP.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.