Dinas Pendidikan Jatim Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Pelajar SMK di Empat Bidang Keahlian

Dinas Pendidikan Jatim Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Pelajar SMK di Empat Bidang Keahlian

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana
UJI SERTIFIKASI - Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, saat meninjau program Pengembangan dan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi serta Uji Kompetensi, Sabtu (10/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur memfasilitasi puluhan pelajar SMK untuk mengikuti program Pengembangan dan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi serta Uji Kompetensi.

Sebanyak 60 pelajar mengikuti uji sertifikasi pada empat bidang keahlian, yaitu Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Teknik Pendingin Tata Udara.

Program ini digelar bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah naungan Ditjen Vokasi Kemdikbudristek, dengan standar sertifikasi mengacu pada Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) bertaraf nasional.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa sertifikasi kompetensi menjadi syarat penting dalam menghadapi tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang semakin berkembang pesat.

“Dengan berbekal sertifikasi sebagai bagian dari portofolio mereka, baik DUDI maupun pemerintah akan mengapresiasi. Karena yang dilihat tidak hanya skill saja, tapi juga bukti dari perkembangan kompetensi melalui sertifikat yang dimiliki,” jelas Aries kepada SURYAMALANG.COM, Senin (11/5/2025).

Dalam peninjauannya Sabtu (9/5/2025) lalu di pelaksanaan sertifikasi keempat bidang tersebut, Aries menilai kemampuan para murid sangat baik, meskipun soal ujian dari LSK terbilang cukup menantang.

“Kita harapkan mereka bisa lulus 100 persen. Saya melihat semangat anak-anak selama mengikuti proses sertifikasi sangat tinggi. Mudah- mudahan mereka mendapatkan hasil terbaik,” katanya.

Program sertifikasi ini telah digelar sejak tahun 2021 dan menyasar sekolah-sekolah di wilayah pinggiran. Menurut Aries, pemilihan peserta dilakukan secara selektif.

“Kita pilih terbaik karena belum tentu kompetensi di akademik paripurna, tapi skill-nya kurang. Ini terlihat saat kita membagikan kuesioner, ada materi yang ternyata mereka belum dapat. Di UPT Dindik melalui program ini kita penuhi,” ungkapnya.

Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Kejuruan Kompetensi (PTKK), Endang Winarsih, menambahkan bahwa murid yang mengikuti sertifikasi telah lebih dulu menjalani pelatihan reguler pada 2024 dan 2025. Dari sana, dipilih tiga murid terbaik untuk mengikuti kelas akselerasi dan uji sertifikasi.

“Program sertifikasi ini merupakan langkah konkret dalam menyiapkan lulusan SMK yang kompeten, tersertifikasi, dan siap bersaing di dunia kerja nasional maupun internasional,” ujar Endang.

Ia menjelaskan bahwa seluruh proses pelatihan melibatkan tenaga ahli di bidang masing-masing.

“Untuk uji teori, soal-soalnya langsung dari LSK dengan sistem online. Jadi penentuan nilai langsung dari pusat. Kita berharap anak-anak kita bisa lulus meskipun waktu pelatihan hanya tujuh hari."

"Tapi dengan pembekalan intensif, semoga mereka dapat hasil memuaskan untuk bekal DUDI mendatang,” pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved