Kronologi MMH Siswi Jadi Anak Asuh Dedi Mulyadi Tenggak Pembersih Lantai, Putus Asa Tak Bisa Sekolah
Kronologi MMH siswi SMA jadi anak asuh Dedi Mulyadi setelah tenggak pembersih lantai, putus asa tak bisa sekolah, depresi, korban kemiskinan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Peristiwa ini menarik perhatian Kang Dedi Mulyadi alias KDM.
Dedi Mulyadi menyatakan akan menanggung seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan hidup MMH, serta mengangkatnya sebagai anak asuh.
Respons tersebut disampaikan Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (9/6/2025) malam.
Dedi Mulyadi mengaku mengetahui kejadian itu dari pemberitaan media.
"Karena ketidakmampuan orang tuanya membelikan seragam, akhirnya dia menggunakan seragam Tsanawiyah (SMP), bet-nya yang diganti seragam SMA. Dan kemudian, dia (MMH) hanya bisa sekolah sampai satu semester," kata Dedi Mulyadi dalam Instagram-nya dikutip Senin (9/6/2025) malam.
Baca juga: Sangat Berbahaya Dedi Mulyadi Pernah Lihat Tambang Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas, Longsor
Menurut Dedi Mulyadi, MMH sempat bersekolah di kelas 1 SMAN dan berhenti pada Desember 2024.
Tahun ini, MMH ingin kembali bersekolah, namun terkendala kondisi ekonomi keluarga.
Dedi Mulyadi menegaskan, meskipun sekolah negeri gratis, kebutuhan hidup tetap memerlukan biaya.
Atas dasar itu, Dedi Mulyadi memerintahkan ajudannya untuk datang langsung ke rumah sakit tempat MMH dirawat, guna melunasi seluruh biaya pengobatan.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga akan membantu MMH melanjutkan pendidikan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca juga: Lebih Pagi dari Dedi Mulyadi, Gubernur NTT Pernah Atur Masuk Sekolah Jam 5:30, Cuma Bertahan 6 Bulan
"Pertama, rumah sakitnya sudah saya selesaikan. Seluruh biayanya" kata Dedi Mulyadi.
"Kedua, mulai besok anak itu jadi anak asuh saya, dan berkah bersekolah di sekolah negeri" lanjutnya.
"Tentunya masuk sekolah negeri sesuai prosedur karena setiap orang harus diperlakukan sama" imbuh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga berjanji akan terus mendampingi MMH jika kelak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Gubernur Jawa Barat itu menyayangkan masih ada siswa di Jawa Barat yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena persoalan biaya, meskipun sekolah negeri tidak memungut uang pendidikan.
Dedi Mulyadi berharap kejadian serupa tidak terulang dan menekankan pentingnya jaminan pendidikan minimal 12 tahun bagi anak-anak di Jawa Barat.
Baca juga: Penyebab Dedi Mulyadi Viral Ngamuk Sebut Suporter Persikas Gak Punya Otak, 21 Orang Ditahan Polisi
Sebagai kepala daerah, Dedi Mulyadi berjanji akan terus memastikan hak tersebut terpenuhi.
"Bayangin, jangankan untuk studi tur, wisudaan, perpisahan, outing kelas, bayar baju seragam saja enggak bisa. Akhirnya seperti ini," pungkasnya.
Kontak bantuan
Disclaimer: bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025, Siap-siap Hujan Dingin 16°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Perhatian Erick Thohir pada Achmad Maulana, Siasat Tekuk Persijap |
![]() |
---|
NASIB Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank Dinonaktifkan UGM, Pernah Terjerat Kasus Ijazah Palsu |
![]() |
---|
LINK NONTON Drama Korea See You in My 19th Life Full Episode 1-12 Tamat Sub Indo, Baca Sinopsisnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.