Alasan Jokowi Tolak Ungkap Ijazah Meski Bisa Jadi Bukti Kuat Bantah Rumor, Kuasa Hukum Buka Suara

Inilah alasan Jokowi tolak ungkap ijazah asli meski bisa jadi bukti kuat bantah rumor ijazah palsu yang selama ini jadi polemik. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews
IJAZAH JOKOWI - Polemik ijazah Jokowi hingga kini masih berlanjut. Ada alasan kenapa Jokowi tolak ungkap ijazah asli meski bisa jadi bukti kuat bantah rumor ijazah palsu. 

Meski bundel koran KR yang ingin dilihatnya disita Bareskrim Polri, Roy Suryo masih bisa mengakalinya dengan mencari koran KR edisi 1979.

"Tim tidak kekurangan akal. Ketika cek, saya tanya cari koran edisi setahun sebelumnya," jelas Roy.

Roy Suryo menilai, koran KR edisi Jumat Kliwon, 18 Juli 1980 yang ditampilkan Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, saat jumpa pers beberapa waktu lalu janggal.

Kejanggalan terletak pada penulisan bulan puasa dalam dokumen KR. 

"Karena edisi sebelumnya itu pada bulan Agustus, bulan puasanya, cek, bulannya terbaca 'pasa', tidak ada puasa, yang ada pasa. Dan cari cek Kedaulatan Rakyat edisi sekarang, semua terbaca pasa," ungkapnya.

"Jadi kalau misalnya nanti, karena ada yang diedarkan itu puasa, maka kami akan mempertanyakan, karena kalau itu hanya digital, kami tidak akan terima," jelas Roy Suryo.

Baca juga: Terobosan Roy Suryo Bandingkan Ijazah Jokowi dengan 3 Ijazah Lain, Hasilnya Huruf Ini Tidak Identik

Roy Suryo menegaskan, Bareskrim tidak seharusnya membawa barang yang merupakan hak rakyat.

"Kami harus terima bukti analognya dan kemana bundel koran milik perpustakaan daerah DIY," kata Roy.

"Itu hak rakyat kok dibawa oleh petugas (Bareskrim). Ini jahat sekali, jahat sekali," ucapnya.

Keterangan Bareskrim Polri

Sebelumnya, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan salah satu bukti Jokowi pernah berkuliah di UGM adalah pengumuman kelulusan Jokowi dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat.

"Penyelidikan menemukan bukti bahwa Insinyur Joko Widodo mendaftar dan diterima di Fakultas Kehutanan UGM pada 1980," kata Djuhandhani dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025)/

"Bukti ini tercantum dalam koran Kedaulatan Rakyat yang merilis informasi mengenai 3.169 peserta yang berhasil dalam ujian masuk PPI atau Proyek Perintis 1 UGM pada Jumat, 18 Juli 1980," jelasnya.

Baca juga: Curahan Hati Jokowi Dulu Diam sampai Kesabarannya Habis Laporkan Roy Suryo Cs: Saya Rakyat Biasa

Dalam pengumuman hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru UGM yang dimuat di Kedaulatan Rakyat itu, nama Joko Widodo tercantum di halaman 4 kolom 6, urutan ke-14 untuk Fakultas Kehutanan.

Bareskrim juga telah melakukan verifikasi keaslian koran tersebut.

"Keaslian koran tersebut telah diverifikasi melalui keterangan staf perpustakaan," kata Djuhandhani.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved