Kota Malang Siap Jalankan Sekolah Rakyat, 100 Siswa SMP Sudah Terdata
Pemerintah Kota Malang menyatakan kesiapannya dalam mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang menyatakan kesiapannya dalam mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat.
Masuk sebagai daerah gelombang pertama pelaksanaan, Kota Malang telah menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang memadai, terutama untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa sebanyak 100 siswa SMP telah siap mengikuti program ini dan akan menempuh pendidikan di gedung Politeknik Kota Malang (Poltekom) yang telah diperbaiki oleh Kementerian PUPR.
“Alhamdulillah, insyaAllah bisa. Kita masuk dalam gelombang pertama. Ini juga dari Kementerian PUPR sudah tinggal finishing aja perbaikannya,” kata Wahyu kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (17/6/2025).
Demi memastikan kesiapan Sekolah Rakyat, Pemkot Malang juga menantikan kunjungan dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Rencananya KSP ini akan datang pada Jumat (20/6/2025) mendatang sebagai bagian dari proses evaluasi kesiapan.
“Hari Jumat besok kita akan ditinjau langsung oleh KSP,” tambahnya.
Sementara itu, untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Wahyu menjelaskan bahwa jumlah siswa belum mencukupi untuk satu rombongan belajar (rombel).
“Kalau SD ini ada beberapa, tapi tidak satu rombel. Mungkin akan dilaporkan dulu apakah diteruskan atau tidak,” katanya.
Untuk jenjang SMA, Pemkot Malang menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah provinsi karena kewenangan pengelolaannya berada di tingkat provinsi.
“Kalau SMA, itu kan di ranahnya provinsi,” ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito juga mengakui kalau pihaknya cukup terkendala dalam menjaring siswa SD.
Jumlahnya belum mencapai angka 50 siswa yang nantinya akan masuk di Sekolah Rakyat ini.
"Memang kesulitannya pada anak-anak yang akan sekolah SD."
"Karena memang dari usianya masih kecil, dia baru selesai TK kemudian SD kan biasanya umur-umur 6-7 tahun, sehingga memang kita yang kesulitan itu," ungkapnya.
Pelanggaran Meningkat di Kota Malang, Catatan Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Mahasiswa Stagnan, UNIRA Malang Buka Konsentrasi Pendidikan Perdamaian |
![]() |
---|
STIBA Malang Meredup, Usaha Warga Ikut Surut |
![]() |
---|
Berjaya Tahun 1990-an, Kini STIBA Malang Hanya Terima 2 Mahasiswa Baru |
![]() |
---|
Kesaksian Ashar Merasakan Kejayaan STIBA Malang Menggerakkan Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.