Trans Jatim Malang Raya

Ada Halte Trans Jatim Malang Raya di Jatim Park 3 Kota Batu, 2 Halte Lain di SMPN 3 dan Pendem

Nantinya bus Trans Jatim Malang Raya sementara satu koridor, yakni Terminal Hamid Rusdi-Terminal Landungsari-Terminal Batu

|
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
FOTO DOK. SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
ILUSTRASI - Shuttle bus Kota Batu milik PT Adi Putro saat uji coba menjadi bus untuk wisatawan dan diberlakukan secara gratis selama tanggal 2-7 April selama libur Lebaran 2025. Wacana Bus Trans Jatim Malang Raya nantinya akan singgah di 3 halte dan di terminal di kota Batu 

Meskipun belum ada kepastian soal waktu pelaksanaan, Widjaja menyebut pihak provinsi akan menggelar rapat koordinasi dalam waktu dekat. 

Baca juga: DAFTAR Rute Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025, Ada Rencana Rute Baru Untuk Malang Raya

"Kalau tidak salah besok ini tanggal 25 rapat di Bakorwil," tambahnya.

Widjaja menekankan, transformasi transportasi publik memang membutuhkan proses bertahap.

Ia berharap, dengan hadirnya Trans Jatim, masyarakat semakin tertarik meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum yang lebih efisien.

"Memang ya, kita harus sedikit-sedikit," pungkasnya.

Sebagai informasi, Trans Jatim merupakan program transportasi publik berbasis bus yang telah beroperasi di beberapa koridor di Jawa Timur, seperti Sidoarjo–Surabaya–Gresik dan Mojokerto–Sidoarjo.

Hadirnya layanan ini di Malang Raya diharapkan dapat mempercepat konektivitas dan menekan angka kemacetan.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengatakan pihaknya telah mendengar rencana tersebut.

Amitya menyambut positif rencana tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Kota Malang tengah menyusun konsep layanan “by the service” pada 2026.

Keberadaan fasilitas ini diharapkan menjadi solusi atas keluhan masyarakat, terutama mahasiswa yang mendominasi populasi Kota Malang.

“Kemarin kami sudah menerima uraiannya tentang by the service. Ini konsep untuk transportasi yang akan dibicarakan lebih lanjut dan rencananya mulai dilaksanakan tahun depan,” kata Amithya.

Ia menjelaskan bahwa Trans Jatim akan didukung oleh jaringan feeder yang menggunakan angkot sebagai pengumpan dari dan ke titik-titik strategis.

Menurutnya, hal ini bisa membantu mengurangi kemacetan dan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.

“Dengan tergantikannya kendaraan pribadi oleh transportasi publik, volume kendaraan pasti akan menurun. Asalkan titik-titik kumpulnya strategis, masyarakat pasti tertarik,” ujarnya.

Amithya juga menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap para sopir angkot dalam skema baru ini. 

“Kami juga akan mendorong adanya regulasi agar sopir-sopir angkot tetap diberdayakan. Masa iya kita hanya pakai kendaraannya tanpa memberdayakan mereka? Mereka juga bagian dari masyarakat yang harus difasilitasi,” tegasnya. (Dya Ayu/Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved