Kota Malang

Tiga Pemda Malang Raya Bahas Rencana Transportasi Massal, Perlu Skema Pendukung Trans Jatim

Para kepala daerah di Malang Raya akan merancang angkutan kota sebagai pendukung Trans Jatim. 

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
TIGA KEPALA MALANG RAYA - Para kepala daerah di Malang Raya bertemu membahas rencana pengoperasian angkutan massal terintegrasi di Balai Kota Among Tani, Jumat (18/7/2025). Tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi pembangunan berbasis kawasan, dengan fokus utama pada solusi transportasi massal dan infrastruktur antarwilayah. 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi pembangunan berbasis kawasan, dengan fokus utama pada solusi transportasi massal dan infrastruktur antarwilayah.

Hal ini disampaikan dalam forum silaturahmi Pemda Malang Raya yang digelar di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jumat (18/7/2025).

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menekankan pentingnya kerja sama lintas daerah dalam menangani kemacetan dan arus mobilitas yang semakin tinggi.

Menurutnya, solusi transportasi tidak bisa lagi dilakukan secara parsial berdasarkan batas administratif.

"Pemecahan kemacetan di Kota Malang tidak bisa diselesaikan hanya oleh Kota Malang saja. Mobilitas warga sudah membaur di seluruh Malang Raya. Maka interkoneksi infrastruktur jalan dan perumusan transportasi massal harus dibahas secara kolektif,” ujar Wahyu, Sabtu (19/7/2025).

Wahyu mengatakan, transportasi massal ini berbeda skema dengan Trans Jatim yang tengah digulirkan oleh Pemprov Jawa Timur.

Para kepala daerah di Malang Raya akan merancang angkutan kota sebagai pendukung Trans Jatim

"Kan ada jalur-jalur yang tidak dilalui Trans Jatim, kami akan gunakan angkutan kota untuk mengaksesnya," ujar Wahyu.

Kebutuhan angkutan massal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Malang Raya untuk mempermudah mobilitas. Saat ini, agenda pengoperasian masih dalam tahap pembicaraan untuk sinkronisasi jalur.

"Kami akan sesuaikan dengan Trans Jatim. Tidak berbenturan dengan program Pemprov Jatim," ujarnya.

Wali Kota Batu, Nur Rohman menyebut forum ini sebagai momen krusial untuk mengakselerasi Malang Raya sebagai kawasan strategis.

Ia menyoroti perlunya integrasi data dan penganggaran lintas daerah dalam menangani isu kemacetan dan persampahan.

"Integrasi sangat penting karena kawasan Malang Raya saling mendukung," paparnya.

Sementara itu, Bupati Malang Sanusi mengingatkan bahwa pembahasan transportasi massal sejatinya telah dilakukan sejak sebelum pandemi.

Ia menyebut ide pengembangan transportasi massal seperti skytrain atau kereta gantung pernah dibahas bersama, termasuk pengembangan jalan tol Malang–Kepanjen serta rencana tol Pandaan/Sukorejo–Batu.

"Sinergi ini bukan hal baru, tapi perlu dihidupkan kembali dan difokuskan pada skala kawasan,” tutur Sanusi.

Rencana pembangunan transportasi massal dan infrastruktur kawasan Malang Raya selanjutnya akan dibawa ke tingkat nasional dalam agenda pembahasan bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah pada 23–24 Juli 2025. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved