5 Bahaya Gempa Rusia yang Berdampak Tsunami di Indonesia, Berjarak 8 Ribu Km BMKG Jawab Penyebabnya
5 Bahaya Gempa Rusia yang berdampak tsunami di Indonesia, berjarak 8 ribu km, BMKG jawab penyebabnya, bukan peristiwa pertama.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Daryono mengatakan gempa dahsyat di Rusia itu dipicu deformasi batuan yang berada di dasar laut.
Deformasi batuan adalah perubahan bentuk atau volume batuan akibat adanya gaya atau tekanan yang bekerja padanya.
Daryono juga menjelaskan kawasan Kamchatka memang memiliki riwayat gempa berkekuatan besar.
Baca juga: Dampak Gempa Bumi Lumajang, Belasan Rumah di Lereng Argopuro Probolinggo Alami Retak Tembok
Gempa yang terjadi jauh dari Indonesia seperti di Rusia tetap bisa menjadi ancaman nyata.
"Gempa ini berkekuatan 8,7 memang kawasan tersebut secara historis memang bisa terjadi gempa-gempa besar" ujarnya.
"Ini juga menjadi pelajaran kita bahwa gempa megathrust yang disampaikan ini, bukanlah sesuatu yang harus diragukan, tetapi ini ancaman nyata meskipun ini terjadi di Rusia," jelasnya.
3. Indonesia Dikelilingi Teluk Sempit
Daryono menjelaskan tsunami bukanlah gelombang laut tetapi pergeseran masa air yang berpindah dan bergerak.
Semakin jauh pergeserannya, kata Daryono maka gelombangnya pun akan terus melemah.
Untuk itu, Daryono tetap meminta warga yang terdampak gempa Rusia waspada meski potensi tsunami yang melanda hanya setinggi 50 cm.
Pasalnya, Indonesia dikelilingi teluk sempit yang justru bisa memicu peningkatan tinggi gelombang tsunami.
"Kita waspadai faktor-faktor lokal seperti teluk-teluk yang sempit berpotensi terjadi amplifikasi gelombang tsunami, sehingga dia akan terjadi peningkatan ketinggian, jadi lebih dari 50 cm," ucapnya.
4. Gelombang Susulan Lebih Berbahaya
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari turut mengingatkan, tsunami pertama belum tentu berkekuatan paling besar.
Kepala mengatakan, potensi tsunami susulan justru yang memiliki kekuatan terbesar dan dengan gelombang paling tinggi.
"Untuk tsunami yang melintasi samudera, itu gelombang pertama tidak harus yang terbesar. Biasanya gelombang terbesarnya datang itu pada gelombang ketiga, keempat, dan gelombang kelima," katanya.
Baca juga: Ada 148 Kejadian Gempa Bumi dalam 1 Minggu Terakhir, BMKG Geofisika Malang Beber Data Catatan Gempa
'Ayah Pamit Ya Nak' Suami Lisa Mariana Diduga Pergi Rumah Tangga Retak, CA Nangis Gak Mau Ditinggal |
![]() |
---|
Bukti Pelanggaran di Kafe Nenek Endang Klaten Putar Liga Inggris, Vidio Tegas Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Terlihat Sejak Awal Azizah Salsha Ngaku Tak Mau Nikah Muda Anti Diatur-atur Ayah Bantah Perjodohan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Rekrut Agusti Ardiansyah, 2 Sosok Pengganti Achmad Maulana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.