Universitas Brawijaya Malang Gelar PK2MABA Secara Hybrid, Sambut 17 Ribu Mahasiswa Baru

"Kami memberikan kesempatan maba untuk dapat meningkat intensitas di bidang digital dan Artificial Intelligence (AI) itu yang kami tekankan."

"Lalu seluruh civitas akademika juga harus diberikan pedoman sustainable living untuk lebih peduli terhadap lingkungan, yang saat ini lingkungan di sekitar kita banyak yang tercemar," pesannya.

Sementara itu Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2025, Amelia Rizky Ramadhan, mengungkapkan bahwa tahun ini digitalisasi menjadi wajah baru penyambutan Maba.

Baca juga: Pulang dari Jalur Gaza Palestina, Dua Dokter UB Malang Bagikan Kisah Derita Manusia di Tengah Perang

"Penugasan sekarang berbasis digital dan paperless. Kami membangun Integrated System RAJA Brawijaya, website internal untuk memantau progres kerja, notulensi, hingga absensi QR Code. Semua untuk efisiensi koordinasi," katanya.

Bagi Amelia, inovasi ini bukan sekadar memanfaatkan teknologi, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa baru menghadapi dunia yang bergerak cepat.

"PK2MABA adalah gerbang adaptasi dari SMA ke dunia kampus. Kami ingin mereka mengenal lingkungan, mengeksplorasi peluang, dan menemukan dunia baru di UB," tambahnya.

Di sisi lain, pengenalan terhadap kampus ini disambut baik oleh para Maba.

Seperti yang diungkapkan oleh Rahmadeira Talita, maba dari Fakultas Pertanian UB yang berasal dari Jakarta.

Ia memilih UB karena masuk sebagai 10 universitas terbaik di Indonesia.

Selain itu, ia juga telah mendapatkan sejumlah tugas dalam mengikuti P2KMABA UB 2025.

"Ya ini sudah ada tugas kemarin selama saya masih di Jakarta itu sudah disuruh bikin tugas seperti bikin data diri di LinkedIn, lalu penugasannya itu full digital, seperti nyeritain di SMA, aktif organisasi apa dan lain sebagainya," tandasnya.