Demo Warga Pati

“Saya Mohon Maaf" Bupati Pati Sudewo Tolak Mundur, Kondisi Terkiri Pati Usai Warga Demo Hingga Ricuh

Sudewo Bupati Pati menolak mundur dari jabatannya sebagai Bupati meski telah didemo warganya sendiri pada Ravu (13/8/2025) kemarin.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
DOK. Pemkab Pati via Kompas.com
DEMO PATI - Potret Bupati Pati Sudewo dalam peringatan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati, Kamis (7/8/2025). Sudewo menolak mundur meski sudah didemo warganya. 

Demo ribuan warga Pati ini dipicu oleh kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen. Situasi kian memanas setelah Sudewo menantang warga untuk melakukan demo jika tidak menerima kebijakan tersebut.

Tantangan ini memicu kemarahan warga, yang kemudian menggalang donasi logistik untuk aksi pada 13 Agustus 2025. Ketegangan meningkat ketika donasi logistik warga sempat diangkut oleh Satpol PP.

Merespons gejolak, Sudewo akhirnya membatalkan kebijakan kenaikan PBB. Namun, keputusan itu datang terlambat. Warga yang terlanjur kecewa mengubah tuntutan dari pembatalan kenaikan PBB menjadi desakan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.

Kondisi Pati Saat Ini

Sehari setelah terjadinya kericuhan unjuk rasa di Kabupaten Pati, sejumlah tim dari unsur TNI, petugas dari BPBD, hingga petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pati turun langsung membersihkan sisa-sisa sampah dampak unjuk rasa.

Jalanan di kawasan Alun-alun disemprot, tanaman-tanaman dan rumput di dalam alun-alun mulai diperbaiki dan disirami.

Petugas juga membersihkan selokan-selokan sebagai tempat pembuangan air, agar tidak tersumbat sampah.

Kondisi lalu lintas di kawasan Alun-alun Pati sudah kembali lancar.

BERSIHKAN SAMPAH - Sejumlah petugas diterjunkan membersihkan sampah di Alun-alun Pati, Kamis (14/8/2025). Kondisi aktivitas dan lalulintas kembali normal setelah pelaksanaan unjuk rasa sebelumnya. (Tribun Jateng/Saiful Ma'sum)
BERSIHKAN SAMPAH - Sejumlah petugas diterjunkan membersihkan sampah di Alun-alun Pati, Kamis (14/8/2025). Kondisi aktivitas dan lalulintas kembali normal setelah pelaksanaan unjuk rasa sebelumnya. (Tribun Jateng/Saiful Ma'sum) ()

Termasuk aktivitas masyarakat Pati yang sudah kembali mewarnai alun-alun, di antaranya olahraga pagi.

Meski demikian, mobil posko penggalangan dana unjuk rasa masih ada di depan Kantor Bupati Pati.

Posko tersebut sengaja tetap didirikan oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu dalam mengawal proses berlangsungnya hak angket terhadap bupati yang digulirkan DPRD Kabupaten Pati melalui Pansus.

Seorang warga, Hadi Sugiyarso menyampaikan, kericuhan unjuk rasa Rabu kemarin dinilai menyebabkan dampak, baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati maupun lingkungan masyarakat.

Sebagai masyarakat yang mendukung aksi unjuk rasa, dia berharap Pemkab Pati khususnya Bupati Pati menyikapi apa yang sudah terjadi dengan kebijakan yang terbaik.

Artinya, bupati harus bijak menyikapi siatuasi yang terjadi.

Jika tuntutan masyarakat untuk lengser dari jabatan dinilai yang terbaik, masyarakat meminta bupati untuk legowo mengundurkan diri.

"Aksi unjuk rasa kemarin sudah cukup menunjukkan bentuk protes rakyat. Banyak alasan yang kemudian berujung pada alasan unjuk rasa terjadi," terangnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved