Inovasi tersebut ditularkan ke seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Trenggalek dengan menggelar lomba inovasi di bidang pertanian hemat air.
"Dari situ kreativitas petani bermunculan, salah satunya ada yang menggunakan dolomit dan sekam agar airnya tidak gampang meresap ke tanah," ucapnya.
Ada juga yang memadukan sawah hemat air dengan teknik penamaan haston, yaitu cara penanaman padi dengan menggunakan bibit tua umur 25-30 hari pasca semai, dengan jumlah bibit padat yaitu sebanyak 20-30 batang per lubang tanam.
"Dengan kombinasi tersebut petani bisa panen hingga 4 kali dalam satu tahun. Bahkan di musim kemarau banyak yang sudah panen ketiga walaupun tanpa irigasi teknis. Ini yang mendukung pertanian rendah emisi karena hemat air," pungkasnya.