Bojonegoro

Malapraktik di RSUD Bojonegoro, Wanita Operasi Punggung, saat Sadar Dia Mendapati Luka Bakar di Kaki

Malapraktik di RSUD Bojonegoro, Wanita Operasi Punggung, saat Sadar Dia Mendapati Luka Bakar di Kaki

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Misbahul Munir
LUKA BAKAR - Perempuan muda asal Kabupaten Tuban mengalami luka bakar serius saat menjalani operasi tulang punggung di RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesumo Bojonegoro. 

8. Murni Insiden, Alat Medis Diklaim Masih Layak

Menurut dr Ani, insiden itu terjadi saat operasi ketiga untuk penanganan medis pada tulang belakang pasien.

Dalam tindakan medis tersebut, tim dokter menggunakan alat bernama electrosurgical unit (ESU) atau kouter, yang berfungsi menghentikan perdarahan akibat sayatan operasi.

"Pemasangan grounding pada kaki pasien sudah dilakukan sesuai prosedur."

"Alat yang sama juga digunakan dalam operasi lain, termasuk dua kali operasi sebelumnya pada pasien yang sama, dan tidak pernah menimbulkan luka bakar," jelasnya.

dr Ani memastikan bahwa alat ESU yang dipakai dalam operasi sudah melalui proses kalibrasi pada Juli lalu, sehingga dinyatakan layak digunakan.

Kasus ini, lanjut Ani merupakan kejadian yang pertama kali terjadi selama penggunaan alat tersebut di RSUD Bojonegoro.

9. Korban Alami Luka Bakar Derajat 3

Senada, dokter spesialis ortopedi yang menangani operasi, dr Donny Noerhadiono, menegaskan seluruh prosedur penanganan medis pada saat operasi tulang punggung sudah sesuai SOP.

Ia menyebut kasus ini baru pertama kali ditemuinya selama 12 tahun berpraktik di RSUD Bojonegoro.

“Luka pasien masuk derajat 3, cukup serius, dan harus mendapat tindakan lanjutan."

"Tapi operasi tulang punggung berjalan lancar, tidak ada masalah di bagian itu,” jelasnya.

10. Penanganan dan Komitmen Tanggungjawab RSUD Bojonegoro

Pasca kasus ini mencuat, pelayanan terhadap pasien mulai berbeda. Kini, ada perawat dari RSUD rutin mendatangi rumah Duwi khusus untuk merawat luka. Datang setiap 2 hari sekali.

Pihak rumah sakit juga berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh pada pelayanan dan penggunaan alat medis agar kejadian serupa tidak terulang.

"Ini merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan baru pertama kali terjadi, kersane Gusti Allah (kehendak Allah) sehingga ini bisa terjadi."

"Namun kami akan melakukan evaluasi menyeluruh demi meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien," tutup dr. Ani.

11. Kondisi Pasien Pasca Kejadian

Akibat kejadian itu, Duwi harus berjalan dengan bantuan tongkat dan belum bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Ia hanya berharap segera pulih dan insiden yang dialaminya tidak menimpa pasien lain.

"Semoga saya cepat sehat, dan kejadian ini tidak terulang."

"Saya ingin rumah sakit benar-benar bertanggung jawab dan memperbaiki pelayanannya," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved