Bojonegoro
Bupati Bojonegoro Ngamuk karena Ratusan Siswa Keracunan MBG, Beri Peringatan Keras ke SPPG
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono melayangkan ultimatum keras kepada SPPG, ahli gizi, hingga mitra dapur penyedia makanan.
Laporan : Misbahul Munir
SURYAMALANG.COM, BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengamuk setelah ratusan pelajar di wilayah Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, jatuh sakit diduga keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Adik Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno itu melayangkan ultimatum keras kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, hingga mitra dapur penyedia makanan.
Wahono memperingatkan pihak-pihak yang terkait untuk tidak main-main dalam melaksanakan program tersebut.
Baca juga: Puluhan Pelajar SMAN 1 Kedungadem Bojonegoro Keracunan Seusai Menyantap Menu MBG
"Saya ingatkan, jangan pernah main-main dengan menu MBG. Jangan rusak rakyat saya dengan makanan yang tidak sehat!" tegas Wahono, Jumat (3/10/2025).
Insiden keracunan pada ratusan pelajar di wilayah Kedungadem ini, kata Wahono tidak boleh terjadi lagi.
“Saya tidak mau lagi dengar ada anak-anak sekolah di Bojonegoro keracunan MBG. Cukup, ini yang terakhir!" tegasnya.
Wahono menuntut pengelola SPPG benar-benar patuh terhadap standar operasional prosedur (SOP) sebelum makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Semua makanan yang diberikan harus dipastikan aman.
“Korban itu warga saya sendiri. Jangan beri makanan yang justru merusak kesehatan mereka,” tandasnya.
Sebagai langkah preventif menghindari kejadian serupa terulang, Wahono akan mengerahkan Satgas MBG untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) rutin ke dapur penyedia.
“Meski program ini kebijakan pusat, saya akan pastikan anak-anak Bojonegoro menerima makanan yang higienis, sehat, dan bergizi," tutupya.
Baca juga: Hasil Laboratorium Makanan MBG yang Diduga Sebabkan Keracunan Siswa SDN Semanding Bojonegoro, Aman
Sebelumnya kasus keracunan massal ini terjadi di tiga sekolah sekaligus, yakni SMAN 1 Kedungadem, MTs Plus Nabawi Kedungadem, dan SDN Tumbrasanom, pada Kamis (2/10/2025).
Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungadem mengemukakan ada 22 siswanya yang mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kedungadem,
Dari jumlah itu, 50 siswa ditangani di UKS, sementara 61 siswa terkonfirmasi absen atau tidak masuk sekolah pada Kamis (2/10/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.