Dorong Akuntabilitas Publik, IAI Jatim Bahas Peran Data Driven dalam Pengambilan Keputusan di UM

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur menggelar kegiatan bertema Data Driven Organization and Strategic Performance Management System di Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (15/10/2025).

Acara ini menjadi ajang refleksi penting bagi para akuntan dan akademisi dalam memperkuat akuntabilitas publik serta mendorong pengambilan keputusan berbasis data di era transformasi digital.

Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Hariyono MPd, dalam sambutannya menekankan bahwa akuntansi memegang peran vital dalam membangun budaya pertanggungjawaban publik.

"Bagaimana seseorang yang mendapat amanah bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan kepada publik? Jawabannya melalui laporan yang bisa diverifikasi dan diuji secara transparan dan itu adalah akuntansi," ujarnya.

Menurutnya, akuntansi tidak hanya menjadi alat pelaporan keuangan, tetapi juga bagian penting dalam transformasi masyarakat menuju sistem yang akuntabel dan terbuka.

Namun, ia mengingatkan bahwa praktik akuntansi di Indonesia sering kali masih bersifat normatif.

Baca juga: VIRAL Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa UB Malang Terhadap Mahasiswi, Begini Respons Pihak Kampus

"Laporan akuntansi bisa saja baik secara formal, tetapi secara substansial melanggar hukum."

"Kita lihat ada institusi yang mendapat predikat WTP, namun belakangan justru terjerat kasus hukum."

"Karena itu, akuntansi harus dikembangkan menjadi ilmu yang inklusif dan bersinergi dengan bidang lain seperti hukum, manajemen, psikologi, dan politik," terangnya.

Sementara itu, Ketua IAI Jawa Timur, Prof. Basuki, menjelaskan kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL) bagi anggota IAI.

"Anggota wajib mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) untuk mempertahankan sertifikat profesionalnya."

"Di wilayah Jawa, pengumpulan SKP relatif mudah karena kegiatan seperti ini rutin digelar."

"Tapi rekan-rekan di Indonesia Timur menghadapi kesulitan, sehingga kami adakan juga PPL secara daring,” terangnya.

Prof Basuki menambahkan, kegiatan ini diikuti lebih dari 170 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua, Kalimantan, dan Sulawesi.

Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik data driven organization di kalangan profesional dan akademisi.