Kota Malang
Kafe Nako Kompas Malang : Ruang Baru untuk Ngopi, Berbagi Ide dan Menjaring Inspirasi
Kafe Nako Kompas Malang, ruang baru bagi warga kota untuk bersantai, bertemu, dan menukar ide, yang resmi dibuka 27 Oktober
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Di bawah rindangnya pepohonan di Jalan Sultan Agung Nomor 4, Kota Malang, aroma kopi berpadu dengan semilir angin sejuk.
Suara tawa pengunjung bercampur dengan obrolan hangat terjadi di dalamnya.
Inilah suasana Kafe Nako Kompas Malang, ruang baru bagi warga kota untuk bersantai, bertemu, dan menukar ide, yang resmi dibuka pada Senin, 27 Oktober 2025.
Bangunan dua lantai dengan desain modern minimalis itu tampak mencuri perhatian siapa pun yang melintas.
Dinding kacanya yang lebar memantulkan cahaya lembut matahari, berpadu dengan warna putih dan abu-abu yang khas.
Bagian outdoor-nya yang luas menjadi daya tarik utama: meja-meja tersebar rapi di halaman, lantai bebatuan khas kekinian.
Kafe Nako Kompas Malang lahir dari kolaborasi antara Nako dan Kompas, menghadirkan ruang yang bukan sekadar tempat ngopi, tapi juga wadah bertemu dan berdiskusi.
Baca juga: Mie Bakar Celaket Kota Malang ala Mantan Jurnalis, Sajian Kuliner yang Memanjakan Lidah dan Perut
Paulus Tri Agung Kristanto, Wakil Pimpinan Umum Kompas, meyakini, kehadiran Kafe Nako Kompas Malang akan memberikan pilihan baru bagi warga Kota Malang untuk bersantai dan bertemu kolega.
“Kami ingin menghadirkan tempat yang nyaman, hangat, dan terbuka bagi siapa pun untuk bertukar ide,” ujar Paulus Tri Agung Kristanto kepada SURYAMALANG.COM, Senin (27/10/2025).
Menurut Paulus, Kafe Nako di Malang punya konsep sama dengan Surabaya, yakni komunitas dan media kafe. Konsepnya community caffee, menjadi tempat interaksi dengan masyarakat.
Masuknya Kompas dalam industri kuliner merupakan bagian dari membangun independensi, bagaimana mewujudkan pers yang tetap sehat guna menghidupi jurnalismenya.
“Ini merupakan kolaborasi dan kolaborasi itu kemudian membangun kesetaraan dengan memasuki ranah kuliner."
"Seperti yang saya sampaikan, juga membangun komunitasnya dan komunitas itu tidak bisa ditinggalkan dari media karena media itu ada dalam masyarakat dan masyarakat terdiri dalam komunitas-komunitas,” katanya.
Menurut Paulus, kehadiran Kafe Nako Kompas Malang bukan hanya menambah pilihan destinasi kuliner, tetapi juga memperkuat hubungan antara Kompas dan masyarakat.
Ia mengatakan, Kompas selalu punya semangat untuk mendekat dengan pembaca, memahami denyut kehidupan di setiap kota.
| Relokasi Pedagang Pasar Gadang Kota Malang Diprediksi Rampung Desember 2025 |
|
|---|
| UB Malang Siapkan Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis untuk Dokter Palestina |
|
|---|
| Dilakukan Secara Swadaya, Warga Pandanwangi Kota Malang Kompak BikinJembatan Darurat dari Bambu |
|
|---|
| Kolaborasi Mahasiswa Dunia di UB Malang, Pecahkan Masalah Desa Lewat Inovasi Artificial Intelligence |
|
|---|
| Perluas Jaringan Layanan Kesehatan, MMC dan RSH Malaysia Dirikan Kantor Perwakilan di Kota Malang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.