Kota Malang

Menteri Maruarar Sirait Dijadwalkan Kunjungi Kota Malang Lagi untuk Bahas Program Rumah Subsidi

Menteri Maruarar Sirait Dijadwalkan Kunjungi Kota Malang Lagi untuk Bahas Program Rumah Subsidi

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
KUNJUNGI KOTA MALANG - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait, saat berkunjung ke Kota Malang pada 17 Oktober 2025. Ia dijadwalkan datang kembali pada Rabu (23/10/2025). 

SURYAMALANG COM, MALANGMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait, dijadwalkan akan kembali mengunjungi Kota Malang pada Rabu (23/10/2025).

Kehadirannya kali ini untuk mengikuti rapat bersama Pemerintah Kota Malang terkait pembahasan target pembangunan rumah subsidi.

Pertemuan akan berlangsung di Balaikota Malang mulai pukul 15.00 WIB, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, forum ini penting untuk mencari jalan keluar atas rencana pelaksanaan program rumah subsidi di Kita Malang.

“Besok pukul tiga sore, semua pengembang, bank, dan toko material kami undang. Menteri dijadwalkan hadir langsung,” ujar Wahyu Hidayat, Selasa (21/10/2025).

Wahyu Hidayat mengatakan, harga tanah di Kota Malang cukup tinggi untuk dibangun rumah bersubsidi.

Akibatnya, pengembang kesulitan menyesuaikan dengan ketentuan rumah subsidi. Pengembang harus memperhitungkan harga tanah dan bangunan sebagai referensi harga jual.

Baca juga: Kampung Tematik di Kota Malang Lesu dan Sepi Pengunjung, Perlu Inovasi dan Dukungan Pemerintah

Wahyu mengatakan, banyak keluhan dari pengembang yang ia dengar atas kondisi tersebut.

Rapat besok sore diharapkan bisa memberi satu titik terang sehingga program bisa berjalan di Kota Malang.

“Banyak pengembang yang mengeluhkan sulitnya mencari lahan sesuai nilai subsidi. Harga tanah di Kota Malang memang cukup tinggi,” ujarnya.

Wahyu menambahkan, rapat bersama Maruarar Sirait juga akan menjadi ajang untuk merumuskan strategi bersama agar program perumahan tetap berjalan meski menghadapi tekanan harga lahan.

Ia akan  mendengar langsung masukan dari para pengembang dan pelaku industri pendukung program perumahan.

“Kalau harga tanah naik, otomatis harga jual ikut naik dan tidak bisa masuk program subsidi. Tapi rata-rata pengembang sudah punya strategi agar tetap sesuai standar,” jelasnya.

Sementara itu, jumlah pasti rumah subsidi yang akan dibangun di Kota Malang masih dalam tahap pembahasan. Angka final akan ditentukan setelah rapat koordinasi bersama semua pihak.

Dalam kunjungannya ke Kota Malang pekan lalu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait, menyampaikan satu terobosan terbaru yang dicanangkan Kementerian PKP adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan dengan total anggaran Rp 130 triliun. Skema yang disebut Maruarar belum pernah ada sejak Indonesia merdeka.

Sumber: SuryaMalang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved