Kota Malang
Kafe Nako Kompas Malang : Ruang Baru untuk Ngopi, Berbagi Ide dan Menjaring Inspirasi
Kafe Nako Kompas Malang, ruang baru bagi warga kota untuk bersantai, bertemu, dan menukar ide, yang resmi dibuka 27 Oktober
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
Melalui kafe ini, diharapkan tercipta ruang yang mempertemukan gagasan dan kebaikan.
Tak sekadar tempat ngopi, Kafe Nako Kompas Malang juga diproyeksikan menjadi ruang kolaborasi kreatif.
Menu yang disajikan pun beragam, mulai dari kopi khas hingga makanan ringan modern. Setiap sajian diracik dengan cita rasa yang menyatukan tradisi dan selera masa kini.
Dengan suasana yang terbuka dan ramah, pengunjung bisa bekerja, berdiskusi, atau sekadar menikmati suasana bersama teman.
"Di Kota Malang, banyak mahasiswa dan juga wisatawan yang datang. Ini adalah peluang untuk bisa menggerakkan denyut nadi perekonomian," paparnya.
Dengan konsep yang segar dan suasana yang menenangkan, Kafe Nako Kompas Malang menambah daftar tujuan wisata urban baru di Kota Malang. Tempat di mana kopi, percakapan, dan inspirasi bertemu dalam satu meja.
Kehadiran Kafe Nako Kompas Malang di Jalan Sultan Agung Nomor 4 disambut positif oleh Pemkot Malang.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menilai hadirnya kafe baru tersebut menjadi bukti tumbuhnya iklim investasi dan ekonomi kreatif di Kota Malang.
Menurut Eko, Malang dengan jumlah penduduk sekitar 900 ribu jiwa dan didukung kehadiran lebih dari 63 perguruan tinggi, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor kuliner.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Kafe Nako Kompas Malang yang telah berpartisipasi menghadirkan fasilitas kuliner baru bagi masyarakat Kota Malang."
"Ini menjadi pilihan lain bagi warga untuk menikmati suasana yang nyaman, tidak hanya untuk makan dan minum,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejak 2023 pertumbuhan ekonomi Kota Malang menunjukkan tren positif dan bahkan melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur maupun nasional. Salah satu sektor penyumbang utama pertumbuhan itu adalah industri kuliner.
“Pilihan Nako Kompas Malang berdiri di Kota Malang sangat tepat karena kuliner menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” kata Eko.
Berdasarkan data Diskopindag, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada tahun 2024 mencapai 5,7 persen. Capaian tersebut memperlihatkan bahwa perputaran ekonomi masyarakat terus bergerak, terutama di sektor makanan dan minuman.
“Kalau perputaran ekonomi bagus, tingkat pengangguran ikut menurun. Artinya, orang yang datang ke kafe juga memiliki pendapatan lebih. Ini menandakan pertumbuhan ekonomi di lapisan bawah ikut bergerak,” ujar Eko.
| Relokasi Pedagang Pasar Gadang Kota Malang Diprediksi Rampung Desember 2025 |
|
|---|
| UB Malang Siapkan Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis untuk Dokter Palestina |
|
|---|
| Dilakukan Secara Swadaya, Warga Pandanwangi Kota Malang Kompak BikinJembatan Darurat dari Bambu |
|
|---|
| Kolaborasi Mahasiswa Dunia di UB Malang, Pecahkan Masalah Desa Lewat Inovasi Artificial Intelligence |
|
|---|
| Perluas Jaringan Layanan Kesehatan, MMC dan RSH Malaysia Dirikan Kantor Perwakilan di Kota Malang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.