Janji Sahroni Mau Berubah, Akan Muncul dengan Wajah Baru di Hadapan Publik
Janji Sahroni mau berubah, akan muncul dengan wajah baru di hadapan publik pesan tersebut terucap lewat influencer Ferry Irwandi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Janji anggota DPR RI, Ahmad Sahroni (non-aktif di partai) baru-baru ini mencuat setelah berkomunikasi dengan aktivis dan influencer Ferry Irwandi.
Melalui Ferry Irwandi terungkap beberapa pesan dari Sahroni yang berjanji akan muncul di hadapan publik dengan "wajah baru" pasca-ucapannya yang menyakiti hati masyarakat.
Sebelum gelombang demo memanas pada akhir Agustus 2025 lalu, Sahroni sempat membuat pernyataan kontroversial.
Sahroni yang menjadi wakil rakyat itu menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”.
Baca juga: Teka-teki Sahroni Sembunyi di Toilet saat Penjarahan, Denny Sumargo Ngaku Bertemu di Rumah Jakarta
Ucapan tersebut memicu gelombang kecaman publik, terutama setelah mencuatnya isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah, ditambah tunjangan rumah DPR Rp50 juta per-bulan.
Ferry Irwandi mengaku, baru saja berkomunikasi dengan Ahmad Sahroni melalui telepon.
Sahroni yang telepon Ferry Irwandi, menyampaikan akan mengubah gaya komunikasi publiknya yang belakangan menjadi sorotan.
"Dia merasa memang harus ada yang dievaluasi dan diubah dari gaya komunikasi publiknya" kata Ferry dikutip dari Instagram-nya @irwandiferry, Rabu (1/10/2025).
"Dia tahu ternyata memang waktu itu tidak peka dalam keadaan seperti itu. Ke depan dia mau mengubah itu," lanjutnya.
Sahroni, kata Ferry, mengaku sudah ikhlas dengan penjarahan yang terjadi di rumahnya beberapa waktu lalu.
"Urusan penjarahan, dia (Ahmad Sahroni) sudah mengikhlaskan apa yang terjadi dan semoga menjadi pelajaran buat pejabat publik dan masyarakat," ucap Ferry.
Ferry mengatakan, politikus Partai NasDem itu menitip maaf kepadanya untuk disampaikan kepada masyarakat Tanah Air.
Baca juga: Kabar Sahroni Akhirnya Muncul Beri Sambutan Usai Rumah Dijarah Kemewahan Anggota DPR Raib
Akan tetapi, Ferry meminta agar Sahroni menyampaikan permintaan maaf secara langsung dengan muncul di hadapan publik.
"Dia juga nitip maaf kepada masyarakat Indonesia atas apa yang dia lakukan atau dia ucapkan," kata Ferry.
"Gua bilang kalau mau minta maaf langsung anda sendiri, Pak, ke publik," imbuhnya.
Ferry Irwandi menyebut, Ahmad Sahroni akan segera muncul di hadapan publik dengan wajah baru atau pribadi yang lebih baik.
Untuk sekarang, kata Ferry, Ahmad Sahroni sedang fokus untuk memulihkan keadaan dirinya dan keluarga.
"Dia bilang dalam waktu dekat atau apa gitu, dia mau muncul ke publik, tapi untuk sekarang fokus memulihkan keadaan keluarganya dulu, orang terdekatnya, anak, istrinya," kata Ferry.
"Dia pasti juga akan muncul lagi ke publik dan pengin jadi pribadi yang berbeda lah sambil mengevaluasi kesalahan dia di periode itu," pungkasnya.
Baca juga: Sangat Kecewa Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni, Telepon Teddy Sebelum Rumah Dijarah Tak Diangkat
Sebelumnya, Sahroni sempat muncul perdana secara virtual melalui video pada Sabtu (20/9/2025) di Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang digelar di Yogyakarta.
Video munculnya Ahmad Sahroni diputar di layar besar dan diunggah oleh akun TikTok @fxharminanto, seperti dilihat pada Senin (22/9/2025).
Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut, terlihat memakai topi fedora berwarna putih polos, tampil dengan gaya kumis dan jenggotnya yang khas.
Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik.
Setelah pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI, rumah Ahmad Sahroni yang terletak di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah pada Sabtu (30/8/2025).
Keberadaannya hingga saat ini pun belum diketahui.
Baca juga: Pengakuan R Bunuh Satu Keluarga Sahroni di Indramayu, Ambil Uang Rp 750.000 dan Perhiasan Bayi
Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.
Hasto Takut Seperti Sahroni
Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku khawatir kediamannya dijarah seperti rumah Ahmad Sahroni.
Hal itu disampaikan oleh tim kuasa hukum Hasto dalam sidang perkara nomor 136/PUU-XXIII/2025 di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (1/10/2025).
Diketahui, Hasto saat ini tengah menguji Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Dalam sidang sebelumnya, Hasto melalui kuasa hukumnya, sempat menyampaikan pernyataan ihwal korupsi bukan kejahatan kemanusiaan.
Baca juga: HENTIKAN Gaji dan Tunjangan Sahroni Cs Tembus Rp230 Juta per-Bulan, MKD-Partai Ajukan Permintaan
Pandangan Hasto itu ternyata menuai banyak komentar di media sosial yang membuat Hasto dan tim hukumnya khawatir.
“Komentar-komentar tersebut berupa ancaman kami dan juga klien kami pak Hasto,” kata kuasa hukum Hasto, Annisa Ismail dalam Ruang Sidang Pleno, MK, Jakarta.
“Misalnya mencari letak rumah kami, ada juga yang menyerukan komentar atau ajakan rumahnya ini perlu digeruduk, dijarah atau ‘di-Sahroni-kan’ menurut mereka,” sambungnya.
Baca juga: Dicari Ijazah Jokowi yang Ketemu Ijazah Sahroni Guyon Roy Suryo di Bedah Buku Jokowis White Paper
Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Hasto di persidangan agar tidak muncul lebih banyak misinformasi.
Apalagi pernyataan itu dikalim mereka merupakan hasil riset akademik.
“Jadi pada tanggal 1 September kami menyampaikan surat (ke MK) atas nama klien kami Hasto Kristiyanto yang mohon dianggap sebagai catatan kaki, pendapat pribadi dari beliau bahwa korupsi mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia,” jelas Annisa.
Diketahui, pernyataan Hasto ihwal korupsi bukan kejahatan kemanusiaan disampaikan dalam sidang di MK pada 26 Agustus.
"Ada penambahan satu alasan yang kami tambahkan di akhir alasan permohonan yakni bahwa korupsi bukan kejahatan kemanusiaan,” kata Annisa dalam sidang yang beragendakan perbaikan permohonan.
Baca juga: Sikap Sahroni Laporkan Penjarahan Rumahnya 5 Orang Diperiksa, Bocah Ambil Jam Tangan Disemprot Emak
Annisa menjelaskan korupsi bukan sesuatu yang baru, melainkan merupakan fenomena global, sehingga Hasto memandang korupsi bukan kejahatan luar biasa.
Apalagi hingga dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia tanpa memahami secara baik makna dan keberadaannya.
(Tribunnews.com/Tribunnews.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
3 Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Korban Pecah di Depan Komnas HAM, Cuma Staf yang Muncul |
![]() |
---|
3 Fakta Kuliah Gibran di Singapura: Lulus S1 tapi Ijazah dari Kampus Inggris, MDIS Klarifikasi |
![]() |
---|
Pemkot Surabaya Anggarkan Beasiswa Rp 71,5 Miliar Untuk 16 Ribu Siswa SMA Negeri dan Swasta |
![]() |
---|
3 Temuan Parah Keracunan MBG: Ayam Dibeli Sabtu Dimasak Rabu, Pencucian Wadah Jorok di Air Keruh |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Malang Minta Pengawasan MBG Diperketat Meski Belum Ada Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.