Agenda Menkeu Purbaya Kejar Elektabilitas untuk Jadi Capres atau Cawapres 2029 Menurut Rocky gerung

Disebutkan ada agenda Menkeu Purbaya kejar elektabilitas untuk mencalonkan diri sebagai Capres atau Cawapres di Pilpres 2029. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews
PREDIKSI ROCKY GERUNG - Pengamat politik, Rocky Gerung, memprediksi Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa tengah mempersiapkan diri untuk maju di Pilpres 2029. 

Guru besar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi, misalnya.

Baca juga: Tutorial Cara Lapor Pak Purbaya untuk Aduan Cukai dan Pajak, Baru Dibuka Sudah Ada 13 Ribu Laporan

Prof Karim menyoroti gaya kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang belakangan ini menyita perhatian publik. 

Ia menyoroti gaya keterbukaan dan komunikasi blak-blakan Purbaya dalam mengungkap berbagai isu fiskal ke publik. 

Selain itu, guru besar itu juga mewanti-wanti kepada Menkeu Purbaya soal gaya komunikasinya tersebut.

Sikapnya, dinilai positif oleh sebagian besar kalangan yang mengharapkan transparansi kebijakan keuangan negara. 

Namun, ada juga sisi negatifnya yang perlu diwaspadai oleh Purbaya

Menurut Karim, gaya khas Purbaya itu justru bisa berpotensi mengganggu stabilitas pasar maupun koordinasi antar pejabat.

Untuk itu, ia juga memerlukan 'rem' dari gaya komunikasi 'koboinya'.

"Yang pertama, sinyal disonansi, karena keterbukaan, kejujuran, keberanian, Menteri Purbaya ini bisa saja menyentuh sisi-sisi negatif yang bisa memancing ketegangan pasar maupun ketegangan dari pejaba lain. Soal Whoosh misalnya, soal dana pemda yang mengendap contoh lain. Ini kan ada riak. jangan sampai riak2 itu menggangtu stabilitas pasar," ujar Karim seperti dikutip dari TV One pada Minggu (26/10/2025). 

Purbaya juga dinilai merupakan bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo Subianto yang membutuhkan keseimbangan politik. 

Apabila Purbaya terlalu maju dalam membuat gebrakan dapat memberi kesan ada ketegangan di internal pemerintahan Prabowo. 

"Yang kedua, jangan lupa karena menteri ini bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo, maka jangan sampai terlalu maju atau jangan sampai ada kesan bahwa tidak ada koordinasi sehingga menabrak satu sama lain," lanjutnya. 

Selain itu, Purbaya harus hati-hati dengan komunikasinya kepada publik. 

Sebab, terkadang publik tidak siap dalam memaknai apa yang disampaikan pejabat, apalagi isu fiskal.

"Yang ketiga, tak kalah penting adalah, kita tahu keberanian itu sangat penting apa lagi mengungkap sesuatu yang selama ini tersembunyi. Dan kita tahu dunia fiskal ekonomi keuangan itu dunia yang dingin, kaku dan berjarak. Dengan dibuka ini, kadang- kadang publik tidak siap apalagi dalam sistem politik di Indonesia yang sangat rentan dengan isu-isu ini, pungkasnya. 

Kendati demikian, Karim tetap memuji gaya komunikasi Purbaya yang ceplas-ceplos alias transparan. 

Hal itu bisa membawa semangat positif untuk pemerintah. 

"Maka menurut saya, sisi komunikasi publiknya, dimensi politik dari komunikasi publiknya harus diteruskan, kejujurannya, keterbukannya harus diteruskan. Yang perlu dijaga adalah dimensi fiskalnya, dimensi teknis dari fiskalnya, jangan sampai keterbukaan ini menabrak poin-poin yang harus dijaga. Kejujuran yang dibingkai dengan strategi," pungkasnya.

(SURYAMALANG.COM/TRIBUNJAKARTA.COM/SURYA.CO.ID)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

 

Sumber: Surya Malang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved