Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior
Nasib Serma Christian Namo Ayah Prada Lucky Terancam Sanksi Buntut Tak Percaya Peradilan Militer
Nasib Serma Christian Namo ayah Prada Lucky terancam sanksi buntut pernyataan tak percaya peradilan militer Kupang, atas kasus anaknya yang tewas.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sersan Mayor (Serma) Christian Namo terancam sanksi atas dugaan pelanggaran disiplin keprajuritan, gara-gara ucapannya tidak percaya pada peradilan militer Kupang.
Christian Namo adalah ayah dari Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo, yang menjadi korban penganiayaan puluhan seniornya hingga tewas.
Terkait sikap Christian Namo yang dinilai melanggar disiplin prajurit, Komandan Korem (Danrem) akan menindak tegas.
Saat ini, pihak Komando Resor Militer (Korem) 161/Wira Sakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang mendalami dugaan pelanggaran militer yang dilakukan Christian Namo.
Baca juga: Ingat Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior? Sang Ibu Disodori Uang Damai Rp 220 Juta dari 22 Terdakwa
Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Brigjen TNI Hendro Cahyono, mengatakan, pernyataan Christian di sejumlah media menyoroti persidangan kasus anaknya tentu menjadi atensi publik.
Sidang kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian Prada Lucky bergulir di Pengadilan Militer (Dilmil) III-15 Kupang.
Dalam pernyataannya, Christian menyebut tidak mempercayai pengadilan di lingkungan militer.
Christian juga serta merasa tidak mendapatkan akses informasi dari satuannya terkait perkembangan kasus sang anak.
Hendro menegaskan, proses hukum terhadap kasus kematian Prada Lucky berjalan transparan dan sesuai ketentuan hukum militer yang berlaku.
“Proses sidang sudah berjalan di Pengadilan Militer III-15 Kupang dengan agenda pemeriksaan saksi" tegas Hendro dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com (grup suryamalang), Rabu (5/11/2025) pagi.
"Saya sebagai pimpinan wilayah terus memantau jalannya persidangan dan memastikan penegakan hukum dilaksanakan sesuai aturan,” lanjutnya.
Baca juga: Fakta Penyiksaan Prada Lucky: Dituduh Menyimpang dan Dipaksa Berhubungan, Prada Richard Menangis
Hendro juga menekankan pentingnya disiplin dan etika prajurit dalam setiap tindakan, termasuk saat menghadapi situasi sulit.
“Kami selalu menekankan kepada seluruh prajurit untuk memegang teguh disiplin dan etika kehidupan keprajuritan" ujarnya.
"Saya juga mengimbau kepada rekan-rekan media agar lebih selektif dalam pemberitaan, supaya tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.
Laporan Dugaan Pelanggaran Sudah Diterima
Hendro menyebut, telah menerima laporan dari Dandim 1627/Rote Ndao mengenai dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan Christian.
“Saya sudah menerima laporan dari Dandim 1627/Rote Ndao bahwa Christian diduga melakukan pelanggaran disiplin keprajuritan" ungkapnya.
"Saat ini sedang kita dalami dan akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku, dalam waktu dekat kita lihat laporan apa yang akan disampaikan oleh komandan Kodim,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hendro menegaskan, seluruh proses penyelidikan hingga penyerahan berkas perkara kepada Oditur Militer telah dilakukan secara terbuka.
“Tidak benar kalau dikatakan Christian tidak mendapat informasi, yang bersangkutan sudah dua kali kami panggil ke Korem untuk diberikan penjelasan" tutur Hendro.
"Semua proses, mulai dari penyelidikan hingga penyerahan berkas ke Oditur Militer, berjalan transparan" paparnya.
"Kami bahkan hadir langsung dalam prosesi pemakaman almarhum sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral,” tandasnya.
Baca juga: 10 Orang Jemput Prada Lucky di Rumah Ibu Angkatnya Ketika Kabur dari Barak, Iren Bantah Penyimpangan
Dengan demikian, baik Danrem 161/Wira Sakti maupun Kodam IX/Udayana memastikan posisi tegas dan terbuka dalam penanganan kasus ini.
Seluruh proses hukum akan terus dikawal hingga tuntas, sebagai bentuk komitmen TNI dalam menjunjung tinggi keadilan dan kehormatan institusi.
Kasus Prada Lucky
Prada Lucky (23) merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalion TP 834 Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lucky Namo meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), setelah diduga dianiaya para seniornya.
Sebelum meninggal, Lucky sempat dirawat secara intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan kematian prajurit tersebut.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengatakan, sebanyak 20 personel TNI telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, termasuk seorang perwira.
Sidang atas kasus ini digelar secara maraton sejak Senin (27/10/2025) berlanjut di hari berikutnya Selasa sampai Rabu (28-29/10/2025).
Lalu sidang hari keempat, kelima dan keenam dilanjutkan pada Senin-Rabu tanggal 3-5 November 2025.
Orang Tua Prada Lucky Kejar 17 Terdakwa
Ketika sidang hari kelima, Selasa (4/11/2025) malam, auasana haru bercampur amarah mewarnai halaman depan Pengadilan Militer III-15 Kupang.
Tepat pukul 19.15 WITA, kedua orang tua Prada Lucky mengejar 17 terdakwa yang baru saja keluar dari ruang sidang menuju mobil tahanan.
Saat para terdakwa dikawal menuju mobil tahanan yang terparkir di pintu depan pengadilan, suara tangis dan teriakan keluarga korban pecah hingga menarik perhatian puluhan anggota TNI dan warga yang berada di sekitar lokasi.
Kedua orang tua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey dan Christian Namo, berusaha mendekati para terdakwa yang dijaga ketat aparat.
Dengan air mata yang tak terbendung, Sepriana Paulina Mirpey meluapkan kemarahan dan kesedihannya atas kematian sang anak.
“Anak saya meninggal loh hanya gara-gara tidak jelas! kalau memang bukan pembunuhan berencana, lalu apa?" kata Sepriana, Selasa.
"Itu manusia iblis semua! di dalam tubuh TNI ada yang begini, itu sudah bukan manusia. Kalau masih dipertahankan, buat apa? masih banyak yang mau jadi tentara" lanjutnya,
"Mereka biadab, jahat, dan pasti kena karma!” teriak Sepriana dengan nada penuh emosi.
Sepriana Paulina Mirpey terus berteriak di depan mobil tahanan, menyebut dirinya kehilangan anak akibat tindakan brutal dalam tubuh institusi militer.
Sepriana menuntut agar pelaku tidak hanya disanksi secara hukum, tetapi juga diberi sanksi sosial.
“Mereka bikin malu nama TNI! Saya cuma ibu yang kehilangan anak. Jangan lindungi orang-orang seperti itu,” ujarnya sambil menangis histeris.
Sementara itu, Christian Namo, ayah Prada Lucky, juga bersuara lantang di hadapan awak media dan petugas pengadilan.
“Saya ini bukan musuh tentara, Saya juga tentara Tapi anak saya mati, dan saya belum pernah lihat keadilan buat dia" tegasnya.
"Kalau memang mereka tidak bersalah, hidupkan kembali anak saya!” katanya dengan nada bergetar.
Christian Namo mengaku sudah lelah menunggu keadilan dan merasa kecewa terhadap proses yang menurutnya berjalan lambat.
“Saya datang sore ini karena saya sakit hati. Saya bosan lihat mereka tipu-tipu. Tentara begini lama loh mau tipu saya. Saya tidak tahan lagi,” ungkapnya.
Meski sempat memanas, petugas berhasil menenangkan situasi dan mengamankan kedua orang tua korban agar tidak mendekati area mobil tahanan.
Para terdakwa akhirnya berhasil dibawa keluar dari lokasi menuju rumah tahanan militer dalam pengawalan ketat.
Insiden ini menambah ketegangan dalam rangkaian sidang lanjutan kasus kematian Prada Lucky, yang kini telah memasuki tahap pemeriksaan saksi.
Emosi keluarga korban menggambarkan betapa dalamnya luka kehilangan seorang anak akibat kekerasan di dalam institusi militer, dan betapa besar harapan mereka agar keadilan benar-benar ditegakkan.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Serma Christian Namo
ayah Prada Lucky Namo
Prada Lucky Namo
Prada Lucky
penganiayaan Prada Lucky Namo
sidang Prada Lucky Namo
Christian Namo
SURYAMALANG.COM
| Ingat Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior? Sang Ibu Disodori 'Uang Damai' Rp 220 Juta dari 22 Terdakwa |
|
|---|
| Fakta Penyiksaan Prada Lucky: Dituduh Menyimpang dan Dipaksa Berhubungan, Prada Richard Menangis |
|
|---|
| 10 Orang Jemput Prada Lucky di Rumah Ibu Angkatnya Ketika Kabur dari Barak, Iren Bantah Penyimpangan |
|
|---|
| RESPON Dudung Abdurachman Soal Kasus Kematian Prada Lucky Namo Dianiaya Senior TNI Hingga Tewas |
|
|---|
| Serma Christian Namo Tiba-tiba Minta Maaf ke Prabowo Bicara 'Merah Putih Bubarkan' Hatinya Remuk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Nasib-Ayah-Prada-Lucky-Terancam-Pelanggaran-Sebut-Tak-Percaya-Pengadilan-Militer-Danrem-Akan-Tegas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.