Rencana Prabowo Bayar Utang Whoosh Pakai Sitaan Koruptor, Tifa: 'Bos Termul' Jangan Senang Dulu

Presiden Prabowo berencana membayar utang Whoosh menggunakan harta hasil sitaan koruptor. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews/Jeprima dan YouTube Sekretariat Presiden
UTANG WHOOSH - Presiden Prabowo mengatakan dirinya akan tanggung jawab soal proyek Whoosh di era Jokowi yang disorot karena diduga di mark-up, karena mengaku sudah pelajari dan semuanya wajar serta tidak ada masalah. Hal itu diungkapkan Prabowo saat akan meresmikan Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/1/2025). 

"Manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," ujarnya. 

Terpisah, Ketua Banggar DPR, Said Abdullah mengatakan, proyek Whoosh awalnya dirancang sebagai kerja sama business to business antara pihak swasta. 

Namun, dalam perjalanannya, proyek strategis nasional itu kemudian diambil alih oleh pemerintah.

Dengan perubahan skema tersebut, Said mengatakan, risiko keuangan yang timbul kini menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan lagi swasta.

“Bahwa kemudian Bapak Presiden mengambil kebijakan lain, kita akan melihat seperti apa kebijakan Bapak Presiden,” ujar Said kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menurut Said, apabila utang Whoosh memang harus dibebankan ke APBN, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. 

Namun, ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek.

Meskipun tidak keberatan dengan kemungkinan pembiayaan melalui APBN, Said mendorong agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan penyelidikan terhadap proyek tersebut. 

Langkah itu dinilai penting untuk memastikan tidak ada penyimpangan dana maupun penyalahgunaan kewenangan dalam proses pembangunan kereta cepat.

“KPK segera melakukan penyelidikan penyidikan. Itu akan lebih baik, tetapi juga jangan sampai menghentikan program yang dalam tanda kutip sangat baik,” tegasnya.

Said menambahkan, perhatian terhadap utang Whoosh semakin relevan karena pemerintah berencana melanjutkan proyek kereta cepat hingga Jakarta-Surabaya.

Ia menilai, penyelesaian persoalan utang dan evaluasi proyek KCJB menjadi penting agar tahapan selanjutnya dapat berjalan lebih efisien dan transparan.

Dokter Tifa Minta 'Bos Termul' Jangan Senang Dulu

Pegiat media sosial sekaligus dokter ahli saraf nutrisi Tifauzia Tyassuma turut menganalisa pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh

Dokter Tifa menilai, pernyataan Prabowo justru menjadi peringatan bagi pihak-pihak yang 'bermain' dalam proyek itu

"Saya baca pernyataan Presiden @prabowo ini sebagai peringatan keras bagi oknum yang terlibat dalam proyek Whoosh yang ugal-ugalan. "Saya tanggungjawab" bukan berarti Presiden mau ambil alih kerugian maupun kemungkinan mark up dan korupsi yang terjadi pada proyek Whoosh ini," tulis dokter Tifa dikutip Warta Kota dari X, Selasa (4/11/2025)

Sumber: Surya Malang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved