Kedua Kalinya! Prabowo Bantah Keras Dikendalikan Jokowi: Beliau Tidak Pernah Nitip Apa-apa

Kedua Kalinya! Prabowo bantah keras dikendalikan Jokowi, tepis isu takut sampai hargai mantan pemimpin: beliau tidak pernah nitip apa-apa.

|
Tangkap Layar Youtube KompasTVSekretariat Presiden
HUBUNGAN PRABOWO JOKOWI - Presiden Prabowo Subianto (KANAN) memberikan sambutan dalam acara peresmian pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025). Dalam pidatonya Prabowo ungkit pertemanannya dengan Jokowi. Presiden ke-7 RI Joko Widodo (KIRI) melayat ke Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu (2/11/2025). 

Prabowo meminta budaya menjelek-jelekan mantan pemimpin harus diubah.

Baca juga: Respons Bupati Ipuk Terkait Rencana Presiden Prabowo Memperpanjang Rute Whoosh Sampai Banyuwangi

Seharusnya yang harus dikedepankan adalah sikap saling menghargai.

Selain itu, kata Presiden, dalam menilai seorang pemimpin harus objektif di antaranya dengan mengakui hasil kerja saat menjabat.

"Beliau memimpin 10 tahun, diakui dunia bagaimanapun inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan (ekonomi) bagus. Iya kan? come on harus kita yang benarlah, yang jujurlah," kata Prabowo.

Sekarang ini, Presiden menilai sikap masyarakat Indonesia mudah berubah terhadap pemimpin, apalagi jika sudah tidak menjabat.

"Saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik, pemimpin di apa ya dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah," pungkasnya.

Bukan Pertama Kali 

Ini kedua kalinya Prabowo membantah berada di bawah kendali Jokowi

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025) lalu, Prabowo juga mengungkit hal yang sama.

"Saya dibilang, apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar," kata Prabowo.

Baca juga: Jaminan Prabowo Soal Utang Whoosh, Proyek Rp 120 T Setara 5 Burj Khalifa: Saya Tanggung Jawab!

Prabowo mengakui, memang sering berkonsultasi dengan Jokowi untuk meminta pendapat dan saran terkait pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia.

Selain Jokowi, Prabowo juga meminta saran dan pendapat ke Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Menurut Prabowo, pertemuannya dengan Jokowi, SBY, dan Megawati bukan hal yang bermasalah.

"Saya menghadap beliau enggak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah," kata Prabowo.

"Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa," imbuhnya.

Peresmian Pabrik Petrokimia 

Peresmian pabrik yang dihadiri Prabowo itu, menjadi salah satu investasi Petrokimia terbesar di Indonesia, dengan nilai mencapai 3,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 62 triliun.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved